Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Islamic Management : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam

Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Menggunakan  Metode ‘Ilman Wa Ruuhan Afin Nida Al Hasanah; Feri Riski Dinata; Slamet Rianto; Muslih Qomarudin
Islamic Management : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1 (2025): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Hikmah Bumi Agung Way Kanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63097/nnv16566

Abstract

Metode Ilman wa Ruuhan merupakan salah satu inovasi pembelajaran Al-Qur’an yang saat ini mengalami perkembangan signifikan dalam dunia pendidikan Islam. Dari sisi manajemen, metode ini memberikan kemudahan bagi pengajar melalui sistem pembelajaran yang terstruktur, meskipun masih terdapat kebutuhan pelatihan bagi sebagian tenaga pendidik untuk memahaminya secara utuh. Sejak diperkenalkan di SMPIT Daar ‘Ilmi Way Kanan pada tahun 2024, penerapannya masih menghadapi sejumlah penyesuaian, baik dari sisi guru maupun peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen penerapan metode Ilman wa Ruuhan di SMPIT Daar ‘Ilmi Way Kanan, serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang muncul dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian para tenaga pengajar (ustazah) kelas VII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen metode Ilman wa Ruuhan dilaksanakan melalui dua aspek utama, yaitu manajemen waktu dan pengaturan irama bacaan. Manajemen waktu pembelajaran dilakukan selama 60 menit dengan pembagian tahapan: pembukaan (5 menit), hafalan (15 menit), kegiatan inti (35 menit), dan penutup (5 menit). Adapun pengaturan irama bacaan memerlukan keterampilan khusus ustazah dalam mempraktikkannya kepada siswa. Kelebihan metode ini adalah adanya buku panduan yang memudahkan penerapan, sedangkan kekurangannya terletak pada sifatnya yang masih baru sehingga memerlukan adaptasi lebih lanjut dari para pengajar