Perempuan desa memiliki peran penting dalam pembangunan keluarga dan masyarakat, namun keterlibatan mereka dalam bidang ekonomi dan sosial masih sering terhambat oleh rendahnya akses terhadap pendidikan nilai dan keterampilan produktif. Sebagian besar perempuan hanya terlibat dalam aktivitas domestik tanpa didukung pemahaman yang cukup tentang potensi peran sosial-keagamaan yang mereka miliki. Masalah ini menjadi semakin relevan mengingat masih minimnya model pemberdayaan perempuan yang secara terpadu mengintegrasikan dimensi spiritual, sosial, dan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang menekankan keterlibatan aktif partisipan dalam seluruh proses: mulai dari identifikasi kebutuhan, penyusunan materi, pelaksanaan pelatihan, hingga refleksi dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan di kelurahan Talise valangguni kota palu Sulawesi Tengah dengan melibatkan 25 perempuan dari berbagai latar belakang seperti ibu rumah tangga, kader PKK, dan anggota majelis taklim. Program difokuskan pada pendidikan akhlak sosial Islam yang dikemas secara tematik serta pelatihan keterampilan rumah tangga produktif seperti pengolahan bahan lokal dan kerajinan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumentasi kegiatan, dan refleksi kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi pendidikan akhlak dan pelatihan keterampilan secara signifikan meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, dan partisipasi aktif perempuan dalam komunitas. Nilai-nilai akhlak seperti amanah, empati, dan tanggung jawab mampu memperkuat etika kerja dan relasi sosial. Selain itu, metode PAR terbukti efektif dalam membangun kemandirian dan kepemilikan terhadap proses perubahan. Program ini tidak hanya berdampak pada individu peserta, tetapi juga memunculkan inisiatif lokal yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di komunitas lain dengan karakteristik serupa.