Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Objek Wisata Di Pulau Bahuluang Hamid, Rani Yosida; Salim, Agus; Suhaeb, Iqbal
Urban and Regional Studies Journal Vol. 7 No. 2 (2025): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2025
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v7i2.6044

Abstract

Pariwisata merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia, pengembangan pariwisata berpotensi memberikan manfaat ekonomi, sosial budaya, serta menciptakan peluang kerja. Salah satu daerah yang memiliki potensi wisata yang besar adalah Kabupaten Kepulauan Selayar dengan objek wisata seperti Pulau Bahuluang. Meskipun memiliki keindahan alam yang menakjubkan, pengembangan pariwisata di Pulau Bahuluang masih menghadapi berbagai kendala, terutama dalam pengelolaan wisata bahari dan keterlibatan masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat, seperti faktor Ekonomi, sosial, Budaya, lingkungan dan Pemerintah. Serta menetapkan strategi yang dapat di terapkan terhadap pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengembangan objek wisata Pulau Bahuluang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Kuantitatif dengan alat uji berupa analisis Regresi Linear Berganda dan Analisi SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ekonomi, sosial budaya, lingkungan, berpengaruh signifikan terhadap Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan objek Wisata Pulau Bahuluang. Dan berdasarkan hasil uji Analisis SWOT di peroleh titik X dan Y berada pada kuadrat IV yang berarti di gunakan strategi ST untuk mengoptimalkan strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam pengembangan objek wisata Pulau Bahuluang. Yaitu dengan memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Pulau Bahuluang, dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan dan pengelolaan, serta memperkuat keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan di kawasan tersebut. Tourism is an important sector in the Indonesian economy, development Tourism has the potential to provide economic, socio-cultural benefits and create opportunities Work. One area that has great tourism potential is Islands Regency In line with tourist attractions such as Bahuluang Island. Even though it has natural beauty What’s amazing is that tourism development on Bahuluang Island is still facing various challenges obstacles, especially in the management of marine tourism and involvement of local communities. This research aims to evaluate and identify factors that influencing community empowerment, such as economic, social, cultural and environmental factors and Government. As well as determining strategies that can be implemented towards empowerment local communities in developing Bahuluang Island tourist attractions. This research was conducted using Quantitative with test tools in the form of Multiple Linear Regression analysis and SWOT Analysis. The results of this esearch indicate that economic, socio-cultural factors, environment, has a significant effect on Community Empowerment in Development Bahuluang Island tourist attraction. And based on the results of the SWOT analysis test, point X is obtained and Y is in the IV square which means the ST strategy is used to optimize Community Empowerment strategy in developing Bahuluang Island tourist attractions. That is by leveraging strengths to overcome threats. It is hoped that the research results will be provide recommendations for the development of sustainable tourism on Bahuluang Island, by involving the community in every stage of planning and management, as well as strengthen economic, social and environmental sustainability in the region.
Identifikasi Pola Sebaran Permukiman Kumuh Dan Arah Penanganannya Di Kabupaten Bantaeng Sartika, Dewi; Saleh, Haeruddin; Suhaeb, Iqbal
Urban and Regional Studies Journal Vol. 6 No. 1 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Desember 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v6i1.3947

Abstract

Beberapa dampak dari penyimpangan penggunaan lahan kawasan Pesisir antara lain, rusaknya vegetasi Pantai, munculnya genangan air, menurunnya kualitas air, berkurangnya lahan non terbangun, terjadi kepadatan dan ketidakteraturan bangunan karena terbatasnya ruang, tidak ada atau terbatasnya ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan hujan dan pengurang polusi udara, aksesibilitas terbatas pada pemukiman padat penduduk, penyempitan ruang terbuka karena banyak dijadikan pemukiman, serta kurangnya prasarana untuk  mendapatkan air bersih dan air minum yang layak, tidak adanya drainase yang baik dapat menyebabkan banjir pada saat musim penghujan berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu suatu konsep penataan Kawasan permukiman kumuh ditinjau dari ketersediaan prasarana, sehingga pada prosesnya dapat menyebabkan pertumbuhan dan peralihan penggunaan lahan menjadi lebih terkontrol dan dapat memberikan konsep penanganan kawasan permukiman kumuh yang ramah lingkungan dan dikembangkan sesuai dengan standar penataan kawasan pesisir yang berlaku, Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan terhadap kawasan penelitian. Maka dari itu kawasan permukiman kumuh Kelurahan Letta memiliki karakteristik yaitu; 1) Kualitas bangunan yang kurang baik dengan rentan waktu massa bangunan lebih dari 20 tahun. Dengan satatus kepemilikan berupa hak milik dan hak sewa. 2) Kepadatan bangunan tinggi dengan rata-rata material bangunan batu dan seng serta jaringan drainase yang belum cukup tersedia. 3) Dari segi pelayanan fasilitas sarana dan prasarana masih sangat buruk. Diakibatkan kualitas bangunan serta sistem pelayanan sarana dan prasarana yang masih kurang. Some of the impacts of land use irregularities in the Coastal area include the destruction of coastal vegetation, the emergence of puddles, decreased water quality, reduced non-built land, building density and irregularities due to limited space, no or limited green open space as a rain catchment area and air pollution reduction, limited accessibility in densely populated settlements, narrowing open space because many are used as settlements, and lack of infrastructure to obtain clean water and proper drinking water, The absence of good drainage can cause flooding during the rainy season based on the above, it is necessary to have a concept of structuring the slum area in terms of the availability of infrastructure, so that in the process it can cause growth and land use change to be more controlled and can provide a concept of handling slum areas that are environmentally friendly and developed in accordance with applicable coastal area planning standards, This research uses a qualitative descriptive approach. Based on the identification results that have been carried out on the research area. Therefore, the slum area of Letta Village has characteristics, namely; 1) Poor building quality with a vulnerable building mass of more than 20 years. With ownership status in the form of property rights and lease rights. 2) High building density with an average building material of stone and zinc and a drainage network that is not sufficiently available. 3) In terms of service facilities and infrastructure are still very poor. Due to the quality of the building and the service system of facilities and infrastructure that is still lacking