Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sistem Monitoring dan Penyaringan Air Otomatis Berbasis Arduino Uno Andika Panca Avanzi; Muhammad Ariandi
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2025): JULI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/h74y3283

Abstract

Permasalahan ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat di Desa Mulya sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Masyarakat umumnya menggunakan air sumur dan sungai sebagai sumber utama, namun kualitas air dari kedua sumber tersebut kerap tidak memenuhi standar kelayakan untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dirancang dan diimplementasikan sebuah sistem monitoring dan penyaringan air otomatis berbasis Arduino uno, yang dapat mendeteksi dan menyaring air secara mandiri berdasarkan parameter kualitas air. Sistem ini menggunakan sensor Water level untuk mengetahui level air pada penampungan pertama pada air keruh, sensor turbidity untuk mengukur kekeruhan, sensor TDS (Total Dissolved Solids) untuk mengukur kadar zat terlarut, sensor suhu untuk memantau parameter kualitas air, sensor flow untuk mengetahui laju air yang di alirkan, serta sensor ultrasonic untuk mengukur level air pada penampungan kedua pada air bersih. Data yang diperoleh dari sensor diolah oleh Arduino Uno dan ditampilkan melalui antarmuka menggunakan lcd 16x4. Selain itu, sistem dilengkapi dengan mekanisme penyaringan otomatis yang dioperasikan berdasarkan data sensor, sehingga dapat menyesuaikan proses filtrasi secara mandiri. Hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem ini mampu meningkatkan efektivitas penyaringan air dan memberikan informasi kualitas air secara akurat. Dengan demikian, sistem ini dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan akses terhadap air bersih yang terpantau dan terjamin kualitasnya. Ketika nilai sensor menunjukkan kualitas air di bawah ambang batas, sistem secara otomatis mengaktifkan pompa dan menyalurkannya ke sensor flow lalu di di filter dengan menggunakan filter sederhana. Hasil pengujian menunjukkan adanya penurunan nilai TDS dari 778 ppm menjadi 511,3 ppm dan nilai turbidity dari 34 NTU menjadi 25,6 NTU, yang masih dalam rentang standar air bersih menurut Permenkes No. 492 Tahun 2010. Penerapan sistem ini tidak hanya meningkatkan kualitas air, tetapi juga efisiensi waktu dan tenaga masyarakat, serta mendorong kesadaran akan pentingnya air bersih. Sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi teknologi tepat guna yang dapat direplikasi dan dikembangkan lebih luas di lingkungan pedesaan untuk mendukung ketahanan air dan pembangunan berkelanjutan.