Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN EKOBRIKET DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN DESA GETASAN Anak Agung Gede Adi Mega Putra; Helmy Syakh Alam; Ezy Fathurohman; I Putu Hendrika Sastra Wiguna; I Gusti Ngurah Agung Rai Divayasa
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan EchoBriket juga dapat membantu mengurangi deforestasi [sitasi]. Banyak masyarakat di pedesaan masih mengandalkan kayu bakar sebagai sumber energi utama, yang berkontribusi terhadap penebangan hutan secara berlebihan. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah menguji efektivitas EchoBriket sebagai solusi energi alternatif di lingkungan desa mandiri, guna mengurangi biaya energi dan ketergantungan pada sumber energi konvensional serta mendorong pemberdayaan ekonomi lokal dengan membuka peluang usaha baru melalui produksi dan pemasaran EchoBriket. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di tempat pengolahan sampah, yang berlokasi di Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, tepatnya di TPS 3R Oda Mas Getasan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 19 November 2024, hingga Sabtu, 21 Desember 2024. Pemanfaatan abu sisa pembakaran menjadi briket (EchoBriket) di Desa Getasan merupakan langkah inovatif yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Program ini berhasil mengubah limbah yang semula tidak bernilai menjadi produk yang berguna sebagai bahan bakar alternatif. Selain menanggulangi permasalahan lingkungan, kegiatan ini juga membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, EchoBriket memberikan manfaat ekonomi bagi warga karena bahan baku berupa abu sangat mudah diperoleh dan tidak memerlukan biaya tambahan. Proses pembuatan yang sederhana memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung, sekaligus membuka peluang usaha lokal yang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Hal ini mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan dan kemandirian ekonomi desa