Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH POLA SIRKULASI TERHADAP KENYAMANAN PENGGUNA PADA RANCANGAN ARSITEKTUR SENTRA WISATA KULINER Triantoro, Syakur Wirdiyan; Winasih, Sri Suryani Yuprapti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i2.3917

Abstract

Abstract: Circulation patterns are the main element in architectural design. Circulation connects each element in the building as a rope that binds the interior and exterior spaces. The Culinary Tourism Center generally functions as an area for eating and drinking, an entertainment area and a trade area. The Culinary Tourism Center is a place that is visited a lot and has circulation movement patterns in both indoor and outdoor spaces such as human circulation and vehicle circulation which specifically discusses circulation patterns and circulation achievements. This research was conducted using qualitative methods with direct observation techniques of the conditions of the Culinary Tourism Centers in the city of Surabaya, namely SWK Bratang Binangun, SWK Penjaringan Sari, and SWK Karah. Based on the results of the observation data that has been analyzed, it was found that there is an application of circulation patterns at the Culinary Tourism Center. Of course, this circulation pattern has an impact on the efficiency of activities and user comfort. Therefore, the aim of this research is to determine the circulation patterns applied to the Culinary Tourism Center and determine the circulation pattern that suits the needs of the Culinary Tourism Center under study. Keyword: Circulation Patterns, Culinary Tourism Center Abstrak: Pola sirkulasi merupakan unsur utama dalam rancangan arsitektur. Sirkulasi menjadi penghubung tiap unsur pada bangunan sebagai tali yang mengikat bagi ruang-ruang dalam maupun luar. Sentra Wisata Kuliner secara garis besar berfungsi sebagai area untuk makan dan minum, area hiburan, dan area perdagangan. Sentra Wisata Kuliner yakni tempat yang banyak dikunjungi serta memiliki pola pergerakan sirkulasi pada ruang dalam maupun ruang luar seperti sirkulasi manusia dan sirkulasi kendaraan yang khususnya membahas pola bentuk sirkulasi dan pencapaian sirkulasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik observasi secara langsung kondisi Sentra Wisata Kuliner yang ada di kota Surabaya yakni SWK Bratang Binangun, SWK Penjaringan Sari, dan SWK Karah. Berdasarkan hasil data observasi yang telah dianalisis, diperoleh adanya penerapan pola sirkulasi pada Sentra Wisata Kuliner. Tentu, pola sirkulasi tersebut berdampak pada efisiensi aktivitas serta kenyamanan pengguna. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini guna mengetahui pola sirkulasi yang diterapkan pada Sentra Wisata Kuliner dan mengetahui pola sirkulasi yang sesuai dengan kebutuhan Sentra Wisata Kuliner yang diteliti. Kata Kunci: Pola Sirkulasi, Sentra Wisata Kuliner   Keyword: Circulation Patterns, Culinary Tourism Center Abstrak: Pola sirkulasi merupakan unsur utama dalam rancangan arsitektur. Sirkulasi menjadi penghubung tiap unsur pada bangunan sebagai tali yang mengikat bagi ruang-ruang dalam maupun luar. Sentra Wisata Kuliner secara garis besar berfungsi sebagai area untuk makan dan minum, area hiburan, dan area perdagangan. Sentra Wisata Kuliner yakni tempat yang banyak dikunjungi serta memiliki pola pergerakan sirkulasi pada ruang dalam maupun ruang luar seperti sirkulasi manusia dan sirkulasi kendaraan yang khususnya membahas pola bentuk sirkulasi dan pencapaian sirkulasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik observasi secara langsung kondisi Sentra Wisata Kuliner yang ada di kota Surabaya yakni SWK Bratang Binangun, SWK Penjaringan Sari, dan SWK Karah. Berdasarkan hasil data observasi yang telah dianalisis, diperoleh adanya penerapan pola sirkulasi pada Sentra Wisata Kuliner. Tentu, pola sirkulasi tersebut berdampak pada efisiensi aktivitas serta kenyamanan pengguna. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini guna mengetahui pola sirkulasi yang diterapkan pada Sentra Wisata Kuliner dan mengetahui pola sirkulasi yang sesuai dengan kebutuhan Sentra Wisata Kuliner yang diteliti. Kata Kunci: Pola Sirkulasi, Sentra Wisata Kuliner
Tinjauan Penerapan Pola Arsitektur Biofilik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jiwa Amanda, Putri; Winasih, Sri Suryani Yuprapti
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol. 9 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v9i1.14686

Abstract

The impression created by the atmosphere of health facilities, especially mental health, can affect the psychological and physical state of patients. The application of biophilic architecture design in mental health care facilities is believed to help create a healing environment. Biophilic architecture inherently seeks to rebuild the relationship between humans and nature to improve human health and well-being. However, to implement biophilic design in mental health care facilities, there are criteria that must be met to ensure that the building does not have a negative impact on patients. This review was conducted to develop insights into how the application of biophilic design patterns can be applied to the interior and exterior of buildings in various mental health care facilities. The research object involves 2 mental health service facilities including Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital in Malang and Horizon Rehab Center in Bangkok. The research method used was a descriptive qualitative method by focusing on the results of the implementation of biophilic design patterns in mental health care facilities. Analysis of the data revealed that 3 of the 14 biophilic design patterns, namely complexity & order, mystery and risk / danger, are not suitable for application in these buildings because they can have a negative effect on patients with mental disorders
Penerapan Konsep Fleksibilitas Arsitektur Dalam Perencanaan Pusat Industri Kreatif di Sidoarjo Marnisari, Jelita Arrum; Winasih, Sri Suryani Yuprapti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.14739

Abstract

Pesatnya pertumbuhan industri kreatif di era digital serta gaya hidup yang serba praktis dan dinamis membuat berkembangnya cara-cara kerja baru yang didukung dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga perlu ditanggapi dengan pengadaan infrastruktur. Pusat Industri Kreatif dihadirkan melalui ruang yang fleksibel sehingga memfasilitasi produktivitas dan kreatifitas. Saat ini di Sidoarjo belum memiliki wadah bagi freelancer, pengusaha muda, maupun masyarakat sebagai sarana bekerja yang mampu meningkatkan nilai produktivitas dan kreatifitas. Sidoarjo merupakan kota dengan kepadatan penduduk terbesar kedua setelah Surabaya di Jawa Timur. Sidoarjo juga dikenal dengan kegiatan UMKMnya, hingga 2020 ada 7ribu UMKM yang tercatat aktif. Namun pengadaan infrastruktur yang ada di Sidoarjo belum memiliki ruang yang dapat sepenuhnya menunjang kebutuhan. Dalam penelitian ini, dilakukan studi pada objek sejenis dan melakukan analisis yang didasarkan pada data dilapangan yang dikomparasikan dengan literatur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara menghadirkan fleksibilitas ruang melalui pengolahan tata ruang dalam dan tata ruang luar. Dengan menghadirkan beberapa skema pengaturan ruang dan bentuk, sehingga dapat mengakomodir perubahan- perubahan yang terjadi dan memaksimalkan fungsi ruang. Hasil dari penelitian ini didapatkan, Konsep fleksibilitas arsitektur merupakan solusi yang tepat guna mencapai efisiensi dan efektivitas ruang, sehingga penerapannya cocok bila digunakan pada bangunan pusat industri kreatif karena mampu mengakomodasi perbedaan kebutuhan pengguna yang kompleks dan beragam. Hal inipun sejalan dengan kebutuhan kota Sidoarjo akan pengadaan infrastruktur yang dapat mewadahi kegiatan industri ekonomi kreatif yang besar. sehingga dapat memfasilitasi produktivitas dan kreatifitas para freelancer, pengusaha muda, maupun masyarakat.