Abstract: This article explores the meaning embedded in various ornamental designs of Balinese buildings, with Pura Purna in Mengwi Village, Badung Regency, as the case study. It highlights the diversity and richness of the ornaments, emphasizing their central role in characterizing religious structures. Using a qualitative approach, the study employs in-depth interviews, manuscript reviews, physical observations, and architectural documentation to analyze the form and design of these ornaments, contributing to understanding Balinese architectural identity. Data collection involved in-depth interviews, reviews of relevant manuscripts, physical observations, and architectural documentation, applying semiotic theory to interpret meanings. The study found that Pura Purna's architectural forms and ornamental designs were influenced by Dutch colonialism, encapsulated in the “Ni Dyah Tantri” animal tales, which embody deeply ingrained moral values within Balinese society. Moreover, the study observed that the ornaments used are not merely decorative elements but also reflections of the cultural and historical phases experienced by the community in Mengwi Village. Consequently, Pura Purna serves not only as a place of worship but also as a culturally rich and historically significant heritage that must be preserved. Keyword: Ornamental Designs, Cultural Influence, Balinese Heritage Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengungkap makna yang tertanam dalam berbagai ragam hias dari bangunan di Bali. Artikel ini memilih Pura Purna sebuah tempat ibadah di Desa Mengwi, Kabupaten Badung sebagai objek studinya. Fokus diskusi yang diangkat adalah pada bentuk dan desain ornamen yang digunakan di pura ini. Artikel ini melihat keragaman dan kekayaan ornamen sebagai bagian sentral yang mengkarakterisasi sebuah struktur ibadah dan bahkan sebuah pura secara keseluruhan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan serangkaian wawancara mendalam, tinjauan terhadap naskah-naskah yang relevan, observasi fisik, dokumentasi arsitektur, serta menggunakan teori Semiotika dalam mengungkap makna yang. Studi ini menemukan bahwa bentuk arsitektur dan desain ornamen Pura Puada di setiap ragam hias. rna dipengaruhi oleh kependudukan penjajah Belanda, yang dikemas dalam kisah kehidupan hewan Ni Dyah Tantri yang nilai-nilai moralnya sangat tertanam dalam kehidupan masyarakat Bali. Selain itu, diamati bahwa ornamen yang digunakan bukan hanya elemen dekoratif, tetapi juga cerminan dari fase-fase budaya dan sejarah yang dialami oleh komunitas di Desa Mengwi. Oleh karena itu, Pura Purna bukan hanya tempat ibadah tetapi juga warisan yang kaya secara budaya dan penting secara historis yang patut dilestarikan. Kata Kunci: Desain Ornamen, Pengaruh Budaya, Warisan Bali