Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Provinsi Jambi merupakan wilayah yang memiliki keragaman demografi yang cukup tinggi di setiap kecamatannya. Perbedaan karakteristik kependudukan ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam proses perencanaan pembangunan serta penyusunan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan ciri khas masing-masing kecamatan. Untuk membantu menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran, penelitian ini melakukan pengelompokan kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan kemiripan karakteristik demografi menggunakan metode analisis klaster, yaitu K-Means. Variabel yang digunakan dalam analisis ini meliputi indikator kependudukan utama, yaitu jumlah penduduk, kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, dan rasio jenis kelamin. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecamatan-kecamatan di wilayah ini dapat dikelompokkan ke dalam dua klaster. Klaster pertama terdiri dari sepuluh kecamatan, yaitu Tungkal Ulu, Merlung, Tebing Tinggi, Renah Mendaluh, Muara Papalik, Pengabuan, Senyerang, Bram Itam, Seberang Kota, dan Betara, yang memiliki karakteristik demografi yang relatif seimbang. Sementara itu, klaster kedua hanya terdiri dari satu kecamatan, yaitu Tungkal Ilir, yang memiliki jumlah dan kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggi dibandingkan kecamatan lain, menandakan karakteristik demografi yang berbeda signifikan. Temuan ini dapat menjadi referensi penting dalam proses pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan pembangunan daerah yang lebih terarah, efektif, serta berbasis data kependudukan yang objektif, sehingga mampu mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.