Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan merupakan salah satu upaya strategis yang bertujuan mencegah dan mengendalikan penyakit cacingan. Puskesmas, sebagai unit pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, berperan dalam pelaksanaan program POPM dikarenakan memiliki akses langsung kepada masyarakat, khususnya anak usia sekolah yang merupakan sasaran utama program ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program POPM Kecacingan pada anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Selamat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan informan yang terdiri dari 1 Kepala Puskesmas, 4 petugas puskesmas, 2 guru, 4 siswa, dan 4 orang tua siswa. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Wawancara berpedoman pada teori George C. Edwards III, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan POPM Kecacingan di Puskesmas Tanjung Selamat belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan Permenkes Nomor 15 Tahun 2017. Meskipun cakupan pemberian obat mencapai 93,2%, namun pelaksanaannya belum berjalanan dengan optimal akibat komunikasi yang kurang efektif, kurangnya keterlibatan sumber daya manusia, disposisi petugas yang belum maksimal, serta implementasi SOP yang belum sepenuhnya dijalankan. Pelaksanaan POPM kecacingan di Puskesmas Tanjung Selamat mash mengalami berbagai kendala dan memerlukan evaluasi, seperti perbaikan komunikasi resmi, penambahan petugas, peningkatan motivasi, dan revisi SOP untuk efektivitas program.