Kasur pasir merupakan elemen budaya unik di Kampung Kasur Pasir, Desa Legung Timur, Sumenep, yang telah digunakan secara turun-temurun sebagai alas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan kasur pasir sebagai material berkelanjutan dengan mempertimbangkan kriteria durable, reclaimed, non-toxic, biodegradable, low emission, resilient, dan renewable. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan warga, serta analisis dokumentasi video. Pengambilan data dilakukan dalam dua periode, yaitu pada 23 September 2023 dan 18 Januari 2025. Analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir yang digunakan untuk kasur pasir berasal dari lingkungan sekitar dan mengalami proses sederhana berupa penjemuran serta pengayakan sebelum digunakan. Material ini bersifat tahan lama (durable), dapat digunakan kembali (reclaimed), serta memiliki emisi rendah (low emission) karena pengolahannya tidak melibatkan proses industri yang kompleks. Selain itu, kasur pasir tidak mengandung zat beracun (non-toxic), mudah berintegrasi dengan lingkungan (biodegradable), dan memiliki ketahanan yang baik terhadap perubahan suhu (resilient). Pasir juga merupakan material yang dapat diperbarui secara alami (renewable), sehingga dapat terus dimanfaatkan tanpa merusak keseimbangan ekosistem secara signifikan.