This Author published in this journals
All Journal Jurnal Nagur
Tomi Nugrahta Sitopu
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PARTUANON AMBOROKAN KERAJAAN RAYA 1800 -1946 DAN POTENSI SEBAGAI MATERI SEJARAH LOKAL DI SIMALUNGUN Tomi Nugrahta Sitopu; Hisarma; Andres M. Ginting
Jurnal Pendidikan Sejarah Humaniora dan Ilmu Sosial Vol 3 No 1 (2025): Vol 3 NO. 1 Mei 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/23dcq292

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Partuanon Amborokan Kerajaan Raya tahun 1800-1946 dan potensi sebagai materi sejarah lokal di Simalungun. Kerajaan Raya memiliki wilayah kekuasaan yang dibawahinya (partuanon) diantaranya adalah Amborokan. Peninggalan Amborokan ini menyimpan sejarah lokal yang belum ditulis dan diketahui hanya dari mulut ke mulut (lisan), yang dapat ditulis dan diajarkan kepada siswa mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan Tinggi. Banyak filosofi kehidupan yang dimiliki yang sangat cocok diwariskan guna mendukung pendidikan karakter masyarakat di kabupaten Simalungun. Sebagai permasalahan adalah baagaimana sejarah partuanon Amborokan kerajaan Raya di Simalungun pada masa 1800-1946 dan bagaimana potensi kesejarahannya sebagai materi sejarah lokal di kabupaten Simalungun ? Metode penelitian yang digunakan menuntaskan ini menggunakan metode sejarah yang dimulai dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber yang digunakan berupa, lisan, tulisan dan monumen yang ada di lokasi wilayah kekuasaan partuanon Amborokan. Penduduk nagori Amborokan adalah keturunan Tuan Amborokan dan kerabatnya, dan kerabatnya ini merupakan masih ada pertalian darah dengan marga Saragih Garingging sebagai Tuan, dan marga Sitopu, sebagai keturunan dari garis permaisuri atau isteri utama. Runtuhnya Kerajaan Raya 1946 membuat partuanon Amborokan mengalami keruntuhan. Makna sejarah lokal ini adalah Tuan Amborokan adalah orang yang sangat bersahaja dan tidak suka hidup mewah, dan sederhana. Walaupun dia memiliki harta yang banyak dan potensi untuk itu, semua hartanya diberikan kepada keturunannya laki dan perempuan sekaligus sebagai ahli waris.