Hae, Johanis Khrist
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Perintisan Gereja William Carey: Model yang Menginspirasi Generasi Muda dalam Menjawab Panggilan Misi di Era Postmodern Hae, Johanis Khrist; Banggu, Diana Gale; Adiningrum, Yuliani; Ndun, Yana
SAINT PAUL'S REVIEW Vol. 5 No. 1 (2025): June
Publisher : STT Saint Paul Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56194/spr.v5i1.101

Abstract

Perluasan misi gereja ke seluruh dunia menjadi tanggung jawab semua murid Kristus. William Carey telah menunjukkan teladan sebagai murid yang taat dalam mengimplementasikan pelayanan misi di India. Ia telah meninggalkan warisan berharga bagi gereja dan generasi muda Kristen untuk dihayati dan diimplementasikan. Rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah strategi pelayanan misi Carey dan implementasinya bagi generasi muda dalam bermisi di era postmodern. Tujuan penulisan ini guna mengungkapkan pengaruh pelayanan Carey bagi gereja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Hasilnya memperlihatkan bahwa Carey mewariskan teladan dalam tanggung jawabnya memperluas pekerjaan misi di lahan yang terbuka di India; ia juga merintis pentingnya pengutusan lintas budaya; serta mendirikan jemaat yang mandiri. Warisan ini berharga bagi para generasi muda dalam menjawab panggilan pelayanan di era postmodern ini. Mereka diharapkan memiliki inovasi pelayanan seperti Carey agar dapat terlibat langsung dalam pelayanan perintisan misi dan gereja. Gerakan ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Kesimpulannya, misi penjangkauan menjadi tugas utama gereja untuk memberitakan Injil bagi segala bangsa yang tertuang jelas dalam Amanat Agung (Mat 28:19-20).
Allah Sang Inisiator Misi Lintas Budaya: Studi Kasus Transformasi Misi Dalam Kehidupan Rasul Petrus Nggebu, Sostenis; Sitohang, Rudy Martin; Hamzah, Syaiful; Setiyanto, Didik; Hae, Johanis Khrist
Tri Tunggal: Jurnal Pendidikan Kristen dan Katolik Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : Tri Tunggal: Jurnal Pendidikan Kristen dan Katolik
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/tritunggal.v3i2.1161

Abstract

This research examines God as the initiator of cross-cultural missions through a case study of mission transformation in the life of the Apostle Peter. Departing from the existing research gap, namely the need to reflect on the nature of God who loves other nations through a change in Peter's perspective, this study aims to show that God is the initiator of salvation for all mankind. The significance of this study is to encourage the church to see cross-cultural missions as an important approach in transmitting God's love to those who have not yet repented. Using a descriptive-analytical method, this study finds that Peter's encounter with Cornelius was a crucial turning point in early Christian missionary work. The experience radically changed Peter's narrow understanding of who was worthy of receiving the gospel, extending from just Jews to all nations. The descent of the Holy Spirit upon Cornelius and his family is clear evidence to Peter that God's grace is impartial and available to every believer. This event was not only a personal lesson for Peter, but also a revelation of God that opened the door for the gospel to reach the Gentile world, fundamentally changing the course of church history.   Penelitian ini mengkaji Allah sebagai penggagas misi lintas budaya melalui studi kasus transformasi misi dalam kehidupan Rasul Petrus. Berangkat dari kesenjangan penelitian yang ada, yaitu kebutuhan untuk merefleksikan sifat Allah yang mengasihi bangsa lain melalui perubahan cara pandang Petrus, studi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Allah adalah inisiator keselamatan bagi seluruh umat manusia. Signifikansi penelitian ini adalah untuk mendorong gereja agar melihat misi lintas budaya sebagai pendekatan penting dalam menularkan kasih Allah kepada mereka yang belum bertobat. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, penelitian ini menemukan bahwa perjumpaan Petrus dengan Kornelius merupakan titik balik krusial dalam karya misi Kekristenan awal. Pengalaman tersebut secara radikal mengubah pemahaman sempit Petrus mengenai siapa yang layak menerima Injil, meluas dari hanya orang Yahudi menjadi semua bangsa. Turunnya Roh Kudus kepada Kornelius dan keluarganya menjadi bukti nyata bagi Petrus bahwa kasih karunia Allah tidak memandang bulu dan tersedia bagi setiap orang yang percaya. Peristiwa ini tidak hanya menjadi pelajaran pribadi bagi Petrus, melainkan juga wahyu Allah yang membuka pintu bagi Injil untuk menjangkau dunia non-Yahudi, secara fundamental mengubah arah sejarah gereja.