Lena Meo, Wilson B.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Simbolisme Ulos dalam Tradisi Kematian Batak Toba: Perspektif Teori Interpretatif Simbolik Clifford Geertz Lumban Gaol, Covin; Lena Meo, Wilson B.
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 20, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.20.1.97-108

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggali makna simbolis ulos dalam ritual kematian masyarakat Batak Toba, menggunakan pendekatan interpretatif-simbolik Clifford Geertz. Sebagai kain tenun tradisional, ulos bukan hanya artefak budaya, tetapi simbol yang dijiwai dengan makna sosial dan spiritual yang mendalam. Melalui metode berbasis literatur kualitatif, penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam konteks kematian, ulos berfungsi sebagai simbol kesedihan yang mendalam, kehormatan akhir, dan harapan abadi bagi keluarga yang berduka. Ritual pemberian ulos mengungkapkan nilai-nilai komunal seperti menghormati almarhum, solidaritas antar kerabat, dan keberlangsungan hidup. Dengan demikian, ulos bertindak sebagai media simbolis yang mengikat yang hidup, yang mati, dan yang sakral, mencerminkan bagaimana masyarakat Batak Toba menafsirkan kematian bukan sebagai akhir, tetapi sebagai transisi dalam siklus kehidupan. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna simbolik ulos dalam ritus kematian masyarakat Batak Toba, dengan menggunakan pendekatan interpretatif simbolik Clifford Geertz. Ulos, sebagai kain adat khas Batak Toba, bukan sekadar benda budaya, melainkan simbol yang sarat makna sosial dan spiritual. Melalui pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa dalam konteks kematian, ulos berperan sebagai simbol duka mendalam, penghormatan terakhir, serta pengharapan bagi keluarga yang ditinggalkan. Pemberian ulos dalam ritus kematian menunjukkan nilai-nilai kebudayaan yang hidup dalam komunitas Batak Toba, seperti penghormatan kepada leluhur, solidaritas keluarga, dan kelanjutan hidup. Dengan demikian, ulos menjadi sarana simbolik yang mengikat manusia dengan sesamanya, dengan leluhur, dan dengan kekuatan spiritual yang lebih tinggi.