Tingginya nilai ekonomis rajungan dalam perekonomian mendorong peningkatan penangkapan di alam sehingga memicu terjadinya overfishing. Pendugaan stok rajungan di Kabupaten Tegal sangat minim dilakukan karena kurangnya informasi data mengenai rajungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kondisi stok rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Laut Jawa, Kabupaten Tegal. Pengambilan sampel sebanyak 715 ekor dari nelayan, pengepul rajungan di Desa Suradadi, Bojongsana dan Purwahamba. Dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak (Simple Random Sampling). Sampel yang didapat dilakukan pengukuran lebar karapas dan berat tubuh rajungan. Analisis data secara manual dan menggunakan bantuan software FISAT II dikeluarkan oleh FAO-ICLARM. Diantaranya sebaran frekuensi lebar karapas, hubungan lebar berat, pola pertumbuhan, mortalitas dan laju eksploitasi serta pola rekrutmen rajungan (Portunus pelagicus). Hasil penelitian ini adalah karakteristik rajungan di Kabupaten Tegal penangkapannya menggunakan bubu lipat, jenis yang banyak ditangkap jantan dengan ukuran lebar karapas 14 cm. Kondisi stok rajungan di Kabupaten Tegal masih dikategorikan baik sebab laju eksploitasi rajungan hanya sebesar 0,31 per tahun yang menunjukkan bahwa upaya penangkapan belum melebihi batas tingkat eksploitasi maksimal yaitu 0,5 per tahun. Upaya pengelolaan rajungan di Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal yaitu strategi pengelolaan perikanan rajungan di perairan Kabupaten Tegal meliputi menetapkan pengelolaan perikanan rajungan dalam Peraturan Daerah dan sosialisasi kepada stakeholder terkait.