Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keterkaitan Desa - Kota Dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Bogor Rahmayana, lintang; Rusadi, Mustika Wijaya; Fajriani, Khoirina
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 2 (2025): JPWK Volume 21 No. 2 June 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i2.70516

Abstract

Berdasarkan perhitungan indeks ketahan pangan oleh Badan Ketahanan Pangan Nasional, Kabupaten Bogor memiliki nilai terendah di Provinsi Jawa Barat. Dengan jumlah lahan pertaniannya yang sebanyak 31% namun hal ini dinilai masih belum mampu meningkatkan nilai ketahanan pangan di daerah tersebut.  Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis interaksi keterkaitan desa-kota di Kabupaten Bogor sebagai strategi dalam meningkatkan Indeks Ketahanan Pangan (IKP). Metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Adapun beberapa analisis deskriptif yang dilakukan salah satunya menggunakan analisis spasial. Dengan penggunaan analisis ini diharapkan dapat lebih menggambarkan interaksi hubungan desa-kota di Kabupaten Bogor khususnya dalam bidang pertanian. Kemudian penelitian ini menggunakan uji statistik dalam melihat korelasi antar variabelnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan desa kota di Kabupaten Bogor berpotensi untuk dilakukan namun belum berjalan optimal. Keterbatasan konektivitas antarwilayah, ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan pangan, serta dominasi interaksi pada aspek fasilitas dibanding distribusi pangan menjadi kendala utama. Sebagian besar desa mengalami defisit produksi pangan, sementara kawasan perkotaan bergantung pada pasokan desa meskipun unggul dalam fasilitas pendukung. Interaksi tersebut belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan IKP. Oleh karena itu, penguatan sektor pertanian dan perlindungan lahan produktif perlu menjadi prioritas. Penelitian ini merekomendasikan penguatan hubungan desa–kota melalui kebijakan yang adil dan berkelanjutan untuk menciptakan ketahanan pangan yang merata dan berbasis potensi lokal.
The Impact of Digitalization on Regional Macro Development Indicators Fajriani, Khoirina; Rahmayana , Lintang
Journal of Indonesian Rural and Regional Government Vol 9 No 1 (2025): Rural and Regional Government
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47431/jirreg.v9i1.545

Abstract

In the era of Internet of Things, digitalization has become one of the key factors driving the progress of regions. According to various studies, digitalization brings positive impacts across various sectors, including social, economic, labor, and others. The topic of how digitalization affects regional development has been extensively discussed, but most studies focus primarily on the effects of digitalization in developed countries. On the other side, research regarding the relationship between digitalization and macro-level regional development achievements is still limited in developing countries. Therefore, this study seeks to examine the impact of digital transformation on macro-level development outcomes in developing countries, particularly focusing on Indonesia. This study uses a quantitative approach with regression methods. The data used is macro-level data from all provinces in Indonesia, specifically data related to variables concerning digitalization and regional development achievements. The findings show that digitalization has a significant positive impact on the quality of life and the economic contributions of regions.
Keadilan Spasial Dalam Mendukung Ketimpangan Sosial: Studi Kasus Kabupaten Bogor rahmayana, lintang; Fajriani, Khoirina
Jurnal Kajian Ruang Vol 5, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v5i2.47107

Abstract

ABSTRACTBogor Regency is characterized by diverse patterns of regional development across its different areas. In the western part of Bogor, the proportion of built-up land is the lowest, yet the poverty rate is the highest compared to other parts of the regency. Conversely, Eastern Bogor has the largest share of built-up land and records the lowest poverty rate. Based on this phenomenon, the present study aims to analyze the relationship between built-up land and poverty levels, as well as to assess its implications within the framework of spatial justice. This research employs a quantitative approach using Spearman’s correlation analysis and spatial analysis with ArcGIS, drawing on secondary data from 40 districts in Bogor Regency in 2022. Compared to previous studies on spatial justice, this study is among the first to explicitly examine the relationship between spatial justice and social inequality in the context of differing regional growth characteristics, particularly between Western and Eastern Bogor. The findings reveal a significant negative relationship between built-up land and poverty levels, although the correlation strength is moderate. In addition, built-up land is found to be positively and significantly correlated with total population and the availability of public facilities, while its relationship with population density is not statistically significant. These results reinforce the importance of spatial justice, particularly distributive and procedural justice in promoting more balanced development. The planned administrative division of Bogor Regency must therefore consider the spatial justice dimension to avoid exacerbating existing disparities. Accordingly, data-driven and participatory spatial planning is expected to serve as an instrument to foster more equitable and inclusive development.Keywords: spatial justice, built-up land, poverty alleviation, regional disparity, GIS analysis, Bogor Regency ABSTRAKKabupaten Bogor merupakan daerah yang memiliki karakteristik perkembangan daerah yang berdagam tiap segmen daerahnya. Terlihat bahwa daerah Bogor bagian barat memiliki jumlah lahan terbangun paling rendah namun memiliki tingkat kemiskinan tertinggi dibandingkan daerah bagian lainnya. Kondisi ini terjadi pula pada bagian Bogor Timur memiliki jumlah lahan terbangun terbanyak dengan tingkat kemiskinan terendah. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara luas lahan terbangun dan tingkat kemiskinan, serta menilai implikasinya dalam kerangka keadilan spasial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi Spearman dan analisis spasial berbasis perangkat lunak ArcGIS, penelitian ini memanfaatkan data sekunder dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor tahun 2022. Jika dibandingkan studi keadilan spasial sebelumnya, penelitian ini merupakan salah satu studi yang secara eksplisit mengkaji hubungan antara keadilan spasial dan ketimpangan sosial dalam konteks perbedaan karakteristik pertumbuhan wilayah, khususnya antara Bogor Barat dan Bogor Timur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara lahan terbangun dan tingkat kemiskinan, meskipun kekuatan korelasinya tergolong sedang. Selain itu, lahan terbangun juga berkorelasi positif dan signifikan dengan jumlah penduduk dan ketersediaan fasilitas publik, sementara hubungan dengan kepadatan penduduk tidak signifikan secara statistik. Temuan ini mempertegas pentingnya prinsip keadilan spasial, khususnya keadilan distributif dan prosedural, dalam upaya pemerataan pembangunan. Pemekaran wilayah Kabupaten Bogor yang direncanakan harus mempertimbangkan dimensi keadilan spasial agar tidak memperparah ketimpangan yang telah ada. Dengan demikian, tata ruang yang berbasis data dan partisipatif diharapkan mampu menjadi instrumen untuk mendorong pembangunan yang lebih adil dan inklusif.Kata kunci: keadilan spasial, lahan terbangun, pengentasan kemiskinan, ketimpangan wilayah, analisis SIG, Kabupaten Bogor