Cekungan Sumatra Tengah terbukti sebagai cekungan yang produktif menghasilkan hidrokarbon. Akumulasi hidrokarbon yang paling besar saat ini ada pada interval post-rift Kelompok Sihapas, sedangkan interval syn-rift Kelompok Pematang belum dieksplorasi dengan baik. Dengan terbatasnya data, ada resiko dan ketidakpastian mengenai distribusi dan geometri reservoir batupasir pada interval ini. Penelitian terdahulu belum mengintegrasikan data sumur dengan seismik 3D untuk mengidentifikasi penyebaran reservoir batupasir pada skala sub-cekungan. Sehingga diharapkan dengan mengintegrasikan data sumur dan seismik 3D dalam penelitian ini, dapat mengurangi resiko dan meningkatkan peluang untuk menemukan cadangan hidrokarbon yang baru. Interpretasi seismik semi-regional dilakukan pada seismik 3D termigrasi gabungan seluas 1.230 km2, yang diikat dengan 45 sumur di area sub-cekungan Aman Utara. Secara umum struktur yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur sesar-sesar normal berarah Baratlaut –Tenggarayang berkembang pada umur Eo-Oligosen. Sesar-sesar tersebut kemudian mengalami pembalikan menjadi sesar naik pada umur Miosen tengah. Rekonstruksi paleogeografi dilakukan dengan mengintegrasikan data batuan inti, elektrofasies dari data log talikawat, geomorfologi seismik,peta ketebalan sebagai cerminan paleotopografi dan model tektonostratigrafi rift. Data biostratigrafi menunjukan perubahan paleoenvironmentberumur Eosen-Oligosenesecara gradual dari terestrial menjadi transisi marin. Fosil foraminifera baru ditemukan pada umur Miosen Awal yang menunjukan pengaruh laut terbuka. Data interpretasi batuan inti menunjukan litofasies batupasir flaser dan batu lempung lenticular mencirikan perubahan kuat arus dalam periode singkat yang dikontrol oleh curah hujan dan iklim. Paleogeografi pada Kelompok Pematang secara umum mengikuti 3 (tiga) tahapan tektonik rift yaitu: 1) fase awal dicirikan oleh lingkungan sungai berkelok, dataran aluvial, dan kipas aluvial; 2) fase puncak, dicirikan oleh lingkungan lakustrin dalam, lakustrin dangkal, pantai lakustrin, tepian lakustrin, dataran aluvial, sungai berkelok, kipas delta dan lakustrin deltaik dan; 3) fase menjelang post-rift, dicirikan oleh sungai teranyam dan dataran aluvial. Kata kunci: paleogeografi, tektonostratigrafi, setengah lisu