Tujuh Bukit secara umum disusun oleh batuan vulkanik dan vulkaniklastik Formasi Batuampar berumur Oligosen Akhir sampai Miosen Tengah. Setelah terjadi aktivitas tektonomagmatisme pada Pliosen, satuan tersebut teralterasi dan menjadi host rock bagi mineralisasi ekonomis yang juga terbentuk pada Pliosen.Daerah penelitian berada di tambang terbuka Pit B Eastdan B West. Kavling yang mencakup kedua pit tersebut memiliki luas ± 700 x 500 m2, terletak pada koordinat ± 9045100 –9045600 mU dan ± 174400 –175100 mT sistem proyeksi koordinat UTM WGS 1984 zona 50S. Penelitian ini membahas tentang kontrol struktur yang berperan dalam pembentukan karakteristik alterasi dan mineralisasi Au sistem epitermal sulfidasi tinggi yang berkembang di Pit B East dan B West, tambang Tujuh Bukit. Struktur geologi yang dominan berkembang berupa sistem sesar mendatar berumur Pliosen, berarah relatif NW-SE dan N-S, dengan arah tegasan utama NNW-SSE mengikuti model pure shear. Terdapat pula sesar normal berarah relatif NW-SE dan sesar naik berarah relatif ENE-WSW. Sesar-sesar tersebut pada skala regional merupakan kompensasi akibat gaya tektonik tekanan (compressive) berarah NNW-SSE dalam satu periode tektonik yang sama. Sistem sesar mendatar menghasilkan zona-zona sesar normal dan zona tinggian pada geometri releasing stepover, releasing bend, dan restraining bend. Sesar-sesar mendatar yang ada di Pit B East dan B West merupakan sistem sesar strike-slippaling kecil pada skala regional Tujuh Bukit. Struktur geologi yang berkembang merepresentasikan tektonik Pulau Jawa saat ini.Terdapat lima satuan alterasi setelah dilakukan integrasi data lapangan, data pengeboran, dan hasil pemindaian ASD, yaitu: satuan kuarsa, kuarsa-alunit, kuarsakaolinit, kaolinit-montmorilonit-klorit, dan kaolinit-montmorilonit.Mineral bijih yang ditemukan berdasarkan observasi di lapangan dan pengamatan mineragrafi berupa pirit, kalkopirit, kovelit, bornit, tetrahedrit, azurit, malakit, hematit, dan goetit. Mineral-mineral tersebut umumnya ditemukan berasosiasi dengan alterasi yang mengalami silisifikasi, seperti satuan kuarsa, kuarsa-alunit, dan kuarsa-kaolinit.Alterasi silisifikasi dan mineralisasi Au kadar menengah hingga sangat tinggi umumnya berada pada zona-zona sesar normal yang diakibatkan oleh pergerakan sesar mendatar pada geometri releasing bend (daerah di sepanjang belokan Sesar BE 2 dan Sesar BE 3) dan releasing stepover (daerah di antara Sesar BE 1-BE2, di antara Sesar BW 2-BW3, dan di antara sesar BW 6-BW 7-BW 8), serta sesar normal yang sejajar dengan arah tegasan utamanya pada skala regional. Kata kunci: Sistem sesar mendatar, mineralisasi, epitermal sulfidasi tinggi, Tujuh Bukit