This Author published in this journals
All Journal Bulletin of Geology
Puteri, Winda Eka Mandiri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN IDENTIFIKASI UPWELLING BERDASARKAN FORAMINIFERA PLANKTONIK SEJAK AKHIR LAST GLACIAL MAXIMUM DI WILAYAH PERAIRAN PULAU SIMEULUE, ACEH Puteri, Winda Eka Mandiri; MARYUNANI, KHOIRIL ANWAR; PUTRA, PURNA SULASTYA; NUGROHO, SEPTRIONO HARI
Bulletin of Geology Vol 5 No 2 (2021): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/bull.geol.2021.5.2.7

Abstract

Analisis perubahan iklim dan lautan di wilayah perairan Pulau Simeulue Aceh sejak Pleistosen Akhir hingga Resen dilakukan karena daerah ini berada di wilayah tropis Samudra Hindia yang memiliki peran dalam dinamika iklim global. Wilayah perairan barat Sumatra terletak di timur Samudra Hindia yang dipengaruhi oleh variabilitas atmosfer dan lautan sepanjang tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan suhu permukaan laut (SPL) dan mengidentifikasi upwelling dengan menggunakan proksi foraminifera. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel inti sedimen EW17-08 sepanjang 217 cm yang diambil dari kedalaman 2.811 m di perairan barat Pulau Simeulue Aceh pada posisi94° 46’ 43” BT dan 2° 29’ 47” LU. Berdasarkan hasil pentarikhan AMSC-14 umur inti sedimen laut dalam EW17-08 pada interval kedalaman 216-217 cm adalah 21.300 BP (Plesitosen Akhir).Berdasarkan hasil analisis SPL menggunakan metode Modern Analogue Technique (MAT), rata-rata SPL pada Pleistosen Akhir adalah 27.78oC dan pada Holosen rata-rata SPL adalah 28.15oC. Berdasarkan SPL dan foraminifera kelompok tropis-subtropis terdapat 4 (empat) periode variasi iklim sejak ~21.300 BP. Perbedaan SPL pada Pleistosen Akhir-Holosen di daerah penelitian tidak terlalu signifikan namun terjadi beberapa kali penurunan SPL secara cepat yang kemungkinan berkaitan dengan peristiwa perubahan iklim di bumi yang terjadi sejak Last Glacial Maximum (LGM)seperti deglasiasi, Oldest Dryas, Bølling Interstadial, Older Dryas, Allerød Interstadial, Younger Dryas, Preboreal-Boreal, 8.2k event, Holocene Thermal Maximum, 4.2k event, Subboreal, dan Little Ice Age. Intensitas upwelling di daerah penelitian menunjukan peningkatan pada Pleistosen Akhir yaitu pada kedalaman 100-160 cm berdasarkan kelimpahan Globigerina bulloides dan foraminifera lainnya. Intensitas upwelling diperkirakan dipengaruhi oleh peningkatan intensitas muson tenggara. Kata Kunci: foraminifera, SPL, upwelling, perairan Pulau Simeulue Aceh, Samudra Hindia