Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi Kabupaten Bojonegoro, daya saing masing-masing subsektor, dan menentukan sektor unggulan di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan primer. Data sekunder bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik), sedangkan data primer bersumber dari pegawai Dinas Pertanian. Cara memperoleh data dengan metode dokumentasi dan kuesioner. Data diolah dengan teknik analisis Location Question untuk menentukan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif, sedangkan komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif dianalisis menggunakan metode Shift Share Analysis (SSA), dan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Oppurtunities, Threats) untuk menentukan strategi pengembangan potensi ekonomi daerah. Hasil analisis Location Quotients menunjukan bahwa sektor pertanian meliputi empat subsektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Subsektor tanaman pangan yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Bojonegoro adalah Padi sawah. Subsektor Hortikultura sayur-sayuran yang menjadi komoditas unggulan yaitu bawang merah dan tomat. Subsektor Hortikultura buah-buahan yang menjadi komoditas unggulan yaitu Mangga dan Pepaya. Subsektor Perkebunan yang menjadi komoditas unggulan yaitu Tembakau (Virginia, Jawa, RAM). Dan Sub sektor Peternakan yang menjadi komoditas unggulan yaitu Sapi dan ayam kampong. Strategi yang harus diterapkan dalam pengembangan potensi ekonomi daerah di Kabupaten Bojonegoro pada Sektor pertanian yaitu Pembuatan teknologi tepat guna dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan, menciptakan jaringan ekonomi ditingkat pedesaan guna memanfaatkan potensi sumber daya pertanian, pegembangan sarana dan prasarana pertanian, pengembangan SDM petani melalui program penyuluhan pertanian, menciptakan usaha pertanian yang berorientasi pada agribisnis, pengembangan teknologi pengendalian hama terpadu, pengembangan program bantuan bagi lembaga usaha ekonomi pedesaan (LUEP) dan peningkatan pemanfaatan teknologi serta mutu hasil pertanian.