Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep penerapan energi kinetik dan gaya gesek dalam menentukan batas kecepatan yang aman pada kondisi jalan datar licin dan jalan menurun dengan kemiringan tertentu. Focus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana prinsip dan factor seperti koefisien gesekan, jarak pengereman, dan sudut kemiringan jalan akan berpengaruh pada kemampuan kendaraan untuk dapat berkendara secara aman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengujian berdasarkan rumus energi kinetic dan gaya gesek. Perhitungan dilakukan dengan memvariasi setiap jalan dan menghitung kecepatan maksimum yang aman. Pengujian terdiri dari dua jenis jalan: pertama pada jalan datar dengan permukaan licin dengan memvariasikan jarak pengereman yang aman kedua, pada jalan menurun dengan penambahan variasi koefisien sudut kemiringan jalan. Hasil perhitunan yang di dapatkan bahwa pada jalan yang datar licin dengan koefisien gesek 0,3 dan jarak pengereman 8 meter menghasilkan kecepatan yang aman maksimal yaitu 24,7 km/jam. Sementara itu jika jarak pengereman diperpanjang menjadi 15 meter dan koefisien gesek menurun menjadi 0,25, kecepatan aman dapat meningkat hingga 30,8 km/jam. Untuk jalan menurun dengan sudut 10° dan jarak pengereman 10 meter, kecepatan aman maksimumnya 27,4 km/jam; sedangkan untuk sudut 15° dan pada jarak pengereman 8 meter, kecepatan aman menurun maksimum mejadi 22,1 km/jam. Penelitian ini secara jelas membuktikan bahwa pada kecepatan yang aman dalam berkendara tidak dapat ditentukan secara umum, melainkan akan sangat dipengaruhi oleh kemiringan jalan yang direpresentasikan melalui nilai koefisien gesekan. Penelitian ini dapat dijadikan dasar ilmiah kebijakan penetapan batas kecepatan yang aman berdasarkan analisis kondisi jalan nyata di lapangan, terutama pada wilayah yang memiliki karakteristik jalan yang ekstrem.