ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kontribusi implementasi ISO 45001 terhadap peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta merumuskan strategi optimalisasi penerapannya di berbagai sektor industri. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review sistematis terhadap 20 jurnal ilmiah terbitan tahun 2019 hingga 2025, dengan seleksi berbasis kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ISO 45001 memberikan dampak signifikan dalam menurunkan angka kecelakaan kerja, meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, serta membentuk budaya keselamatan yang lebih kuat di tempat kerja. Metode identifikasi risiko seperti HIRARC, JSA, dan FTA terbukti efektif dalam klasifikasi dan pengendalian potensi bahaya kerja di berbagai sektor, termasuk konstruksi, manufaktur, kesehatan, dan administrasi. Namun, tantangan implementasi seperti tingginya biaya, resistensi terhadap perubahan budaya kerja, dan keterbatasan sumber daya manusia masih menjadi hambatan, terutama di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Kesimpulannya, untuk mengoptimalkan implementasi ISO 45001 secara berkelanjutan dan adaptif, diperlukan komitmen manajemen, partisipasi pekerja, serta dukungan kebijakan dan pelatihan teknis yang berkesinambungan. Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Manajemen Risiko, Industri Konstruksi dan Manufaktur