Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan signifikan dalam sektor perbankan, terutama dengan hadirnya layanan perbankan digital yang menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi. Namun, di balik manfaat tersebut, terdapat tantangan yang berkaitan dengan keamanan data dan risiko kejahatan siber (cyber crime). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap keamanan dan risiko cyber crime dalam perbankan digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (literature review) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap keamanan perbankan digital bervariasi, tergantung pada tingkat literasi digital, pengalaman pribadi, serta kepercayaan terhadap sistem keamanan yang diterapkan oleh bank. Sebagian masyarakat merasa aman berkat adanya fitur keamanan seperti enkripsi data, autentikasi dua faktor (2FA), dan pemantauan transaksi secara real-time. Namun, sebagian lainnya masih merasa khawatir akibat meningkatnya kasus kejahatan siber seperti phishing, peretasan akun, dan pencurian data pribadi. Faktor usia, tingkat pendidikan, serta pemahaman mengenai teknologi juga memengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan digital. Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan literasi digital dan edukasi mengenai keamanan siber untuk mengurangi risiko kejahatan siber dalam perbankan digital.