Khasiat obat tanaman kelor (Moringa oleifera L.) telah terbukti dibuktikan secara ilmiah dan banyak digunakan oleh masyarakat. Kelor (Moringa oleifera L.) yang dijadikan untuk obat pada bagian daun karena mengandung zat sebagai antioksidan, tanin, terpenoid, alkaloid, saponin, dan flavonoid yang mudah larut dalam air. Mengetahui apakah sediaan serbuk effervescent dapat dihasilkan dari formulasi ekstrak dari daun kelor (Moringa oleifera L.) serta mengetahui karakterisitik pengujian sifat fisiknya. Pelarut etanol 96% digunakan dalam proses maserasi. Formulasi yang digunakan dalam penelitian menunjukkan perbedaan antara komposisi asam dan basa. Komposisi basa menggunakan natrium bikarbonat, sedangkan komposisi asam yaitu asam tartat dengan asam sitrat. Kandungan asam tartat, asam sitrat dan natrium bikarbonat yang digunakan sebanyak F1 (10, 5, 25), F2 (20, 10, 30), dan F3 (30, 15, 35). Metode analisis yang digunakan untuk berdasarkan hasil pengujian di laboratorium. Formulasi yang digunakan belum terdapat produk yang beredar dipasaran. Evaluasi sediaan effervescent yaitu meliputi pengujian organoleptis (warna, bentuk, rasa, aroma), pengujian pH, pengujian sudut diam, pengujian kadar air (kandungan air pada sediaan), pengujian waktu dispersi (waktu larut) dan pengujian waktu alir yang dilakukan replikasi tiga kali setiap pengujian. Pada pengujian organoleptis, F3 memiliki rasa yang lebih asam, hal ini dikarenakan pada F3 memiliki kandungan asam sitrat dan asam tartat lebih banyak. Uji Kadar air pada sediaan serbuk effervescent memenuhi persyaratan, yakni <5%. Kandungan asam tartat akan mempengaruhi terhadap waktu alir sediaan, pada F3 waktu alir lebih cepat. Seratus gram granul, waktu alir kurang dari sepuluh detik sesuai standar. Hasil pH F3 lebih besar dikarenakan menggunakan konsentrasi asam yang paling besar. Pengujian sudut diam ketiga formulasi memenuhi persyaratan yaitu tidak lebih besar dari 40o. Kandungan asam sitrat pada F3 paling besar sehingga pada pengujian sudut diam memiliki hasil lebih besar lebih besar dikarenakan. Pengujian waktu dispersi F1 memiliki waktu larut lebih cepat dibandingkan yang lainya dikeranakan kandungan laktosa F1 paling banyak, sehingga kelarutannya lebih cepat. Ekstrak daun kelor (Moringga oleifera L.) dapat digunakan pada pembuatan serbuk effervescent. Sebagai hasil dari evaluasi F1, formula ekstrak dari daun kelor (Moringga oleifera L.) memiliki karakteristik serbuk effervescent yang paling baik.