Menurut World Health Organization melaporkan bahwa 5-25% dari anak-anak usia prasekolah menderita disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus. Di Indonesia jumlah balita pada tahun 2012 sebanyak ±31,8 juta jiwa dari jumlah penduduk 250 juta jiwa atau sebesar 12,72%. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Pengaruh Penggunaan APE terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Di Paud Kenanga Tahun 2022. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31-7 September Di Sukaraja Desa Cikeas Tahun 2022. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian pre-eksperimen one group pretest posttest design Jumlah sampel sebanyak 15 anak usia 36-48 bulan. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan observasi. Analisis data yang digunakan adalah uji prasyarat (uji normalitas, uji homogenitas dan uji wilcoxon). Hasil uji prasyarat, hasil penelitian pretest menunjukkan 14 orang (93,3,3%) mengalami perkembangan motorik halus yang meragukan. Sedangkan post test menunjukkan sebagian besar 14 orang (93,3%) mempunyai perkembangan motorik halus yang sesuai. Hasil Uji Prasyarat Hasil Uji Saphiro-wilk test. diatas diketahui bahwa Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai Sig (2-tailed) yaitu 0,000 dimana dapat diartikan bahwa P Value < 0,05 (H0 ditolak, Ha diterima). Kesimpulan penelitian ini menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest sehingga adanya pengaruh penggunaan APE peabody terhadap perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun di Paud Kenanga Kabupaten Bogor Tahun 2022.