Penelitian ini mengkaji proses penerapan teknik animate dan compositing dalam produksi animasi pendek berjudul Rindu Tanah Asal, yang mengangkat tema kerinduan seorang perantau terhadap kampung halamannya. Produksi animasi dilakukan dengan pendekatan metode pipeline yang mencakup tiga tahapan utama, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Dalam tahap produksi, proses animasi dikerjakan menggunakan metode pose-to-pose, yaitu teknik yang menyusun gerakan utama terlebih dahulu sebelum diisi dengan in-between. Pendekatan ini dipilih karena memungkinkan pengendalian ritme gerakan dan ekspresi emosional karakter secara lebih akurat. Untuk sistem rigging, digunakan kombinasi antara Inverse Kinematics (IK) dan Forward Kinematics (FK) guna menghasilkan gerakan tubuh yang fleksibel dan realistis, khususnya pada bagian lengan dan kaki. Selain itu, ekspresi wajah karakter dikembangkan dengan shape key agar dapat mencerminkan emosisecara halus dan mendalam. Tahap pasca-produksi dilakukan dengan teknik compositing berbasis layer-based effect menggunakan perangkat lunak Adobe After Effects. Dalam tahap ini, hasil render dari Blender yang telahdipisahkan ke dalam beberapa render pass (seperti diffuse, shadow, ambient occlusion, dan z-depth) dikomposituntuk menghasilkan tampilan visual yang lebih hidup. Beberapa efek visual yang diterapkan antara lain color grading untuk membedakan nuansa masa lalu dan masa kini melalui skema warna hangat dan dingin, depth of field untuk menciptakan kesan ruang, serta efek cahaya dan partikel untuk mendukung atmosfer emosionaldalam cerita. Analisis terhadap proses produksi dilakukan dengan pendekatan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan utama produksi terletak pada pemanfaatanfitur teknis dari software animasi dan komposit secara maksimal, serta penerapan metode yang tepat dalammenggarap karakter dan suasana visual. Kelemahan yang dihadapi antara lain keterbatasan waktu produksi dan perangkat keras. Namun, peluang yang terbuka adalah pengembangan karya ini sebagai bagian dari portofolioanimasi berbasis cerita emosional, dengan ancaman utama berupa kompleksitas teknis yang memerlukanperencanaan pipeline yang matang. Secara keseluruhan, hasil akhir dari proyek ini adalah animasi pendekberdurasi sekitar tiga menit yang telah melalui tahapan rendering dan compositing dengan sentuhan efek visual yang mendukung pesan cerita. Integrasi teknik animate dan compositing terbukti mampu memberikanpengalaman visual yang efektif, sekaligus meningkatkan kualitas naratif dan estetika karya secara keseluruhan.