Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Aliran Material Limbah Domestik di Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Wicaksono, Aris Dwi; Bagastyo, Arseto Yekti
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study evaluates the zero waste strategy for managing domestic solid waste within the operational environment of a large-scale coal-fired power plant (CFPP) in East Java. The Material Flow Analysis (MFA) method, which uses STAN 2.7.101 software, was employed to map waste flows and evaluate the potential for recovery. Data were collected through field observations, representative sampling and laboratory analysis, including proximate and ultimate testing. The results show that organic waste, such as leaves, food scraps and fruit peels, accounted for over 85 per cent of total waste generation. With recovery factors (RF) exceeding 70 per cent, this supports composting and maggot-based biodegradation. In contrast, inorganic waste, such as plastics and used pipes, had lower RF values ranging from 15 to 45 per cent. MFA modelling estimated that 25–30% of the total waste would remain as residue to be sent to landfill. This study emphasises the importance of reducing and recovering waste upstream to minimise final disposal. The study's originality lies in its systemic focus on domestic waste within an energy industry infrastructure, using MFA and RF as a robust basis for adaptive, sustainable waste management strategies.
Evaluasi Efisiensi Embodied Carbon dari Spesifikasi Material Bangunan Hijau Wicaksono, Aris Dwi; Bayuaji, Ridho
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpi.v6n1.153

Abstract

Embodied carbon, yaitu emisi karbon yang tertanam dalam proses produksi dan konstruksi material bangunan, menjadi perhatian utama dalam pembangunan rendah karbon. Sektor bangunan menyumbang 39% dari total emisi gas rumah kaca global, dengan 11% berasal dari material dan aktivitas konstruksi. Studi ini bertujuan untuk memverifikasi efisiensi embodied carbon dari spesifikasi material aktual yang digunakan dalam bangunan administrasi sektor energi, yang sejak awal dirancang dengan prinsip keberlanjutan. Penelitian ini mendukung arah kebijakan Net Zero Emission 2060 dan Permen PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus keinsinyuran dengan metode deskriptif-kuantitatif. Data dikumpulkan melalui dokumentasi teknis proyek, observasi lapangan, dan simulasi berbasis sistem Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) App. Elemen bangunan yang dianalisis meliputi dinding, lantai, atap, dan finishing, yang seluruhnya telah menggunakan material efisien sejak awal konstruksi, seperti bata ringan AAC, keramik daur ulang, panel atap insulated, dan cat berbasis air rendah VOC. Tidak terdapat perubahan desain atau penggantian material selama proyek berlangsung. Hasil simulasi EDGE menunjukkan bahwa bangunan ini mencapai efisiensi material sebesar 83%, jauh di atas ambang batas minimal 20%. Temuan ini membuktikan bahwa strategi pemilihan material yang tepat sejak tahap desain awal mampu secara signifikan menurunkan jejak karbon bangunan. Studi ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), penguatan indikator Environmental, Social, and Governance (ESG), serta menjadi bukti penerapan praktik keinsinyuran profesional yang berorientasi pada keberlanjutan dan pengambilan keputusan berbasis data.
Kinerja Sistem HHO Berbasis NaOH: Dampak pada Konsumsi Bahan Bakar dan Emisi, serta Tinjauan Singkat Elektrolit Alami Wicaksono, Aris Dwi; Hadi, Wahyono
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2025.012.02.3

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengevaluasi kinerja sistem elektrolisis air berbasis natrium hidroksida (NaOH) untuk memproduksi gas HHO dan menilai dampaknya terhadap konsumsi bahan bakar serta emisi gas buang. Pengujian dilakukan pada variasi bentuk elektroda (spiral dan pipa) serta volume larutan (200–220 ml). Hasil menunjukkan bahwa konfigurasi elektroda spiral–220 ml menghasilkan laju produksi gas tertinggi dan menurunkan konsumsi bahan bakar spesifik (Sfc) dari 0.074 menjadi 0.049 kg/Hp·jam. Emisi CO turun dari 2.394% menjadi 0.526% dan HC dari 596.6 menjadi 299.6 ppm. Uji ANOVA mengonfirmasi perbedaan yang signifikan antarkelompok perlakuan (p < 0.05). Selain temuan eksperimental, naskah ini menyajikan tinjauan singkat potensi elektrolit alami (NaCl/air laut) dalam kerangka keberlanjutan, berikut catatan risiko evolusi klorin dan korosi serta rekomendasi praktik keselamatan. Studi ini belum menghitung neraca energi bersih dan emisi NOx; keduanya diusulkan sebagai tolok ukur lanjutan. Temuan menegaskan bahwa NaOH efektif meningkatkan efisiensi dan menurunkan emisi, sementara elektrolit alami berpotensi sebagai alternatif berbiaya rendah dengan pengendalian risiko yang tepat. Kata kunci: ANOVA, elektrolit alami, emisi, HHO, konsumsi bahan bakar spesifik, NaOH  ABSTRACT  This study evaluates the performance of a sodium hydroxide (NaOH)–based water electrolysis system for producing HHO (oxyhydrogen) gas and assesses its effects on fuel consumption and exhaust emissions. Experiments were conducted using two electrode geometries (spiral and tube) and two electrolyte volumes (200–220 mL). The spiral electrode with a 220 mL electrolyte volume yielded the highest gas production rate and reduced the specific fuel consumption (Sfc) from 0.074 to 0.049 kg/HP·h. Carbon monoxide (CO) decreased from 2.394% to 0.526%, while hydrocarbons (HC) fell from 596.6 to 299.6 ppm. ANOVA confirmed statistically significant differences among treatments (p < 0.05). In addition to the experimental findings, the manuscript presents a brief review of the potential of natural electrolytes (NaCl/seawater) in a sustainability context, including risk notes on chlorine evolution and corrosion and recommended safety practices. This study did not compute a net energy balance or measure NOx; both are proposed as future benchmarks. The results indicate that NaOH is effective in improving efficiency and reducing emissions, while natural electrolytes remain a low-cost alternative when risks are appropriately managed. Keywords:  ANOVA, emissions, HHO, NaOH, natural electrolytes, specific fuel consumption