Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bagaimana implementasi Program Sabtu Budaya dalam membentuk sikap sosial dan karakter cinta tanah air siswa di SDN 1 Peresak; 2) mengungkap faktor pendukung dan penghambat Program Sabtu Budaya dalam membentuk sikap sosial dan karakter cinta tanah air siswa di SDN 1 Peresak; dan 3) memperoleh informasi mengenai upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan Program Sabtu Budaya dalam membentuk sikap sosial dan karakter cinta tanah air siswa di SDN 1 Peresak. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, siswa dan orang tua wali siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Peresak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah coding dengan tahapan open cooding, axial coding, selective coding, dan tematisasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dan tanya jawab sesama rekan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) implementasi Program Sabtu Budaya di SDN 1 Peresak dalam membentuk sikap sosial dan karakter cinta tanah air siswa melalui beberapa tahapan pelaksanaan, yaitu: a) perencanaan, yang meliputi rapat kerja dan penentuan jadwal pelaksanaan program, b) pelaksanaan, yang mencakup kegiatan seperti mengenakan baju adat, gotong royong, begibung, menyanyikan lagu wajib dan daerah, menari tarian tradisional, serta peresean, dan c) evaluasi, yang dilakukan dengan refleksi bersama dan pemberian reward; (2) faktor pendukung implementasi Program Sabtu Budaya meliputi peran kepala sekolah, guru yang membimbing dan mengarahkan, serta dukungan orang tua wali siswa yang menyediakan fasilitas dan mendukung kelancaran kegiatan. Hambatan yang dihadapi antara lain adalah kurangnya kesadaran diri pada sebagian kecil siswa, tidak adanya panduan yang jelas, serta keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan; dan (3) upaya mengatasi hambatan dalam Program Sabtu Budaya dilakukan dengan penyediaan fasilitas pendukung oleh sekolah, komunikasi yang intens antara guru dan orang tua siswa, serta peningkatan minat guru melalui workshop, seminar, dan pelatihan terkait Program Sabtu Budaya.