Pulau Lapang yang terletak di kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur memiliki berbagai potensi wisata yang menarik seperti pantai dengan pasir putih, taman bawah laut dengan keanekaragaman hayati, dan atraksi budaya lokal seperti festival kain tenun. Keterbatasan fasilitas akomodasi menjadi kendala bagi kunjungan wisatawan ke pulau Lapang. Merancang beach resort bertujuan untuk mengatasi permasalahan fasilitas dan mengoptimalkan potensi alami dengan penerapan arsitektur tropis. Beach resort ini berfungsi sebagai sarana penginapan dan menyediakan fasilitas rekreasi, edukasi, serta sarana penunjang wisata lainnya, termasuk akses ke pulau sekitarnya. Prinsip arsitektur tropis diterapkan pada setiap fasilitas resort baik itu ruang dalam maupun ruang luar dengan tujuan utama untuk menciptakan kenyamanan thermal. Pendekatan arsitektur tropis dengan cara mendesain kemiringan atap 35o atau lebih untuk menampung udara pada atap dan meminimalisir kebocoran akibat hujan, teritisan bangunan panjang untuk menghindari radiasi langsung matahari ke dinding bangunan, cross ventilation pada bukaan bangunan untuk aliran udara, vegetasi sekitar bangunan sebagai pembayangan alami, dan meminimalkan dampak pada lingkungan dengan cara memanfaatkan material alami pada bangunan seperti kayu, alang-alang dan bambu. Metode merancang dengan melakukan studi kasus bangunan sejenis dan studi prinsip penerapan arsitektur tropis. Analisis dilakukan dengan menerapkan ide dan konsep yang selaras dengan kondisi pulau Lapang. Hasil desain beach resort diharapkan mampu mengakomodasi dan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjungdan dan sekaligus menciptakan karakteristik desain yang sesuai dengan potensi pulau Lapang.