Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu faktor penghambat yang mengurangi hasil padi hingga 50% adalah gulma. Saat ini gulma dikendalikan dengan cara manual, mekanis dan kimiawi yang membutuhkan tenaga kerja tinggi dan tidak ramah lingkungan. Sebagai alternatif, Sistem Padi Kompleks yang menggunakan itik untuk mengendalikan gulma dapat diterapkan. Tujuan penelitian yaitu untuk mempelajari pengaruh jumlah itik terhadap pertumbuhan dan hasil padi varietas Rajasa-01 serta pengaruhnya terhadap gulma. Penelitian dilaksanakan bulan Januari sampai Mei 2022 di Desa Sukorejo, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok 6 kali ulangan; D0: penyiangan manual; D1: 1 ekor per 20 m2; D2: 2 ekor per 20 m2; D3: 3 ekor per 20 m2. Variabel meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah anakan produktif, Summed Dominance Ratio, berat kering gulma, berat gabah per rumpun, berat gabah kering panen per m2, berat kering total tanaman, dan berat 1000 butir. Data ditabulasi dengan Microsoft Excel, dianalis dengan tabel Sidik Ragam, dan menggunakan Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel berbeda nyata kecuali berat 1000 butir. Penggembalaan itik sebanyak 2 ekor per 20 m2 menghasilkan gabah kering panen sebesar 620,51 g.m-2, sehingga meningkatkan produksi padi varietas Rajasa-01 hingga 36,65% daripada perlakuan penyiangan manual, 25,22% daripada penggembalaan itik 1 itik per 20 m2, dan sebesar 21,86% dibandingkan penggembalaan 3 itik per 20. Penggembalaan itik sebanyak 1000 ekor per hektar dapat mengurangi kerapatan populasi gulma dan waktu muncul gulma.