Tanaman tomat dapat diolah menjadi bahan baku industri pangan, obat-obatan dan kecantikan. Praktik budidaya tanaman tomat secara monokultur memiliki resiko gagal panen yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan produktivitas tanaman tomat dan lahan dengan pengaturan saat tanam dan jenis tanaman sela melalui sistem tumpangsari. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu penentuan waktu tanam dengan tiga taraf yaitu: T1 (bersamaan tomat), T2 (1 MST tomat), T3 (2 MST tomat). Faktor kedua yaitu pemilihan jenis tanaman sela dengan tiga taraf yaitu: P1 (selada), P2 (pakchoy), P3 (kubis bunga). Analisis data yang telah didapatkan dilakukan dengan menggunakan tabel ANOVA dan dilakukan uji lanjutan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Variabel pengamatan yang digunakan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, jumlah buah, panjang buah, diameter buah, dan bobot buah per hektar. Hasil penelitian menunjukkan pengaturan saat tanam dan jenis tanaman sela secara bersamaan pada sistem tanam tumpangsari dapat meningkatkan produktivitas tomat dan lahan. Pemilihan waktu tanam bersamaan dengan tomat mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat berupa tinggi tanaman dan luas daun. Penggunaan jenis tanaman sela selada mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat berupa tinggi tanaman, diameter batang dan luas daun. Secara bersamaan, pemilihan waktu tanam bersamaan tomat dengan jenis tanaman sela selada menghasilkan bobot buah per hektar tertinggi dari perlakuan lainnya sebesar 40,54 t. ha-1 dengan nilai NKL dan R/C rasio masing-masing sebesar 2,40 dan 2,96.