Risantosa, Choirifia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Waktu Tanam dan Kerapatan Kemangi (Ocimum basilicum L.) pada Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) dalam Sistem Tumpangsari Risantosa, Choirifia; Sumarni, Titin
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 11 (2023): November
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.11.03

Abstract

Permintaan hasil panen jagung manis dan kemangi terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi dan bertambahnya pertumbuhan masyarakat, namun luasan lahan pertanian semakin menurun. Diperlukan teknik budidaya yang tepat yaitu tumpangsari jagung manis dan kemangi. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam tumpangsari adalah waktu tanam dan kerapatan tanaman untuk mengurangi kompetisi pemanfaatan faktor tumbuh tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari dan mendapatkan waktu tanam dan kerapatan tanaman kemangi yang sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei-Agustus 2022 di Desa Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari jagung manis monokultur, jagung manis + kemangi (1 baris) 7 HSbT jagung manis, jagung manis + kemangi (2 baris) 7 HSbT jagung manis, jagung manis + kemangi (1 baris) ditanam bersamaan, jagung manis + kemangi (2 baris) ditanam bersamaan, jagung manis + kemangi (1 baris) 7 HST jagung manis, jagung manis + kemangi (2 baris) 7 HST jagung manis, jagung manis + kemangi (1 baris) 14 HST jagung manis, jagung + kemangi (2 baris) 14 HST jagung manis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kemangi yang ditanam pada berbagai waktu tanam dan kerapatan yang berbeda dalam sistem tumpangsari dengan jagung manis tidak menyebabkan penurunan pertumbuhan maupun hasil tanaman jagung manis. Seluruh perlakuan sistem tumpangsari tanaman jagung manis dengan kemangi mampu meningkatkan produktivitas lahan (LER > 1), menguntungkan secara ekonomi (R/C Ratio > 1), mampu menekan pertumbuhan gulma, serta mengefisiensi intersepsi cahaya matahari.
Pengaruh Waktu Tanam dan Kerapatan Kemangi (Ocimum basilicum L.) pada Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) dalam Sistem Tumpangsari Risantosa, Choirifia; Sumarni, Titin
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 11 (2024): November
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Permintaan hasil panen jagung manis dan kemangi terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi dan bertambahnya pertumbuhan masyarakat. Namun luasan lahan pertanian untuk meningkatkan produksi kedua komoditas tersebut semakin menurun. Sistem tanam tumpangsari merupakan salah satu upaya intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas lahan dalam budidaya tanaman jagung manis dan kemangi. Sistem tumpangsari dapat menyebabkan kompetisi antara tanaman utama dengan tanaman sela. Faktor yang perlu dipertimbangkan untuk meningatkan kerjasama dan meminimalisir kompetisi adalah dengan mengatur waktu tanam dan kerapatan antar kedua tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari dan mendapatkan waktu tanam dan kerapatan tanaman kemangi yang sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei-Agustus 2022 di Desa Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari jagung manis monokultur, jagung manis + kemangi (1 baris) 7 HSbT jagung manis, jagung manis + kemangi (2 baris) 7 HSbT jagung manis, jagung manis + kemangi (1 baris) ditanam bersamaan, jagung manis + kemangi (2 baris) ditanam bersamaan, jagung manis + kemangi (1 baris) 7 HST jagung manis, jagung manis + kemangi (2 baris) 7 HST jagung manis, jagung manis + kemangi (1 baris) 14 HST jagung manis, jagung + kemangi (2 baris) 14 HST jagung manis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kemangi yang ditanam pada berbagai waktu tanam dan kerapatan yang berbeda dalam sistem tumpangsari dengan jagung manis tidak menyebabkan penurunan pertumbuhan maupun hasil tanaman jagung manis. Seluruh perlakuan sistem tumpangsari tanaman jagung manis dengan kemangi mampu meningkatkan produktivitas lahan (LER > 1), menguntungkan secara ekonomi (R/C Ratio > 1), mampu menekan pertumbuhan gulma, serta mengefisiensi intersepsi cahaya matahari.