Peningkatan pemakaian energi yang digunakan untuk tujuan industri, transportasi, dan rumah tangga mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan minyak bumi meningkat. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menerapkan kebijakan diversifikasi energi. Energi alternatif dapat menjadi upaya untuk menekan angka ketergantungan terhadap gas dan minyak bumi, salah satunya adalah biobriket. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi perekat dan bentuk biobriket terhadap sifat fisis biobriket, yaitu nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar volatile matter, kadar fixed carbon, dan laju pembakaran. Pada penelitian ini menggunakan limbah dari baglog jamur tiramyang didapat dari petani setempat. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengujian nilai kalor mengacu pada standar ASTM D-5865, pengujian kadar air mengacu pada standar ASTM D-3173, pengujian kadar abu mengacu pada standar ASTM D-3174, pengujian kadar volatile matter mengacu pada standar ASTM D-3175, pengujian kadar fixed carbon mengacu pada standar ASTM D-3172, dan pengujian laju pembakaran mengacu pada SNI 01-6235-2000. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konsentrasi perekat mempengaruhi tiap-tiap sifat fisis biobriket, semakin tinggi perekat, maka nilai kadar air, kadar abu, kadar volatile matter cenderung meningkat. Maka, nilai kalor menjadi semakin turun dan laju pembakaran semakin baik. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa bentuk biobriket secara tidak langsung mempengaruhi sifat fisis biobriket. Diperoleh bentuk prisma segienam lebih memiliki laju pembakaran yang lebih baik dibanding prisma segitiga karena memiliki distribusi panas yang lebih baik. Kata Kunci : biobriket, baglog jamur tiram, perekat kanji, biomassa