Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)

Perbandingan Aktivitas Antioksidan Umbi dan Kulit Bawang Merah Probolinggo Menggunakan Metode 2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl Anggraeni, Adek Bela; Nurlaila, Hamida; Vivi Shofia; Azis, Fahmi Dimas Abdul
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 8 No. 2 (2025): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v8i2.800

Abstract

Abstrak Bawang merah (Allium cepa L.) asal Probolinggo dikenal kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid dan sulfur yang berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antioksidan kulit dan umbi bawang merah menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Kulit dan umbi bawang merah diekstraksi menggunakan pelarut etanol, kemudian dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode DPPH untuk menentukan nilai IC50, yaitu konsentrasi yang dibutuhkan untuk mengurangi 50% radikal bebas. Kulit bawang merah menunjukkan aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan umbi, dengan nilai IC50 masing-masing 6,41 µg/mL dan 16,50 µg/mL. Nilai IC50 yang lebih rendah pada kulit bawang merah menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan umbi, menunjukkan perbedaan potensi antioksidan antara kedua bagian tanaman. Penelitian ini mengungkap bahwa kulit bawang merah memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami yang lebih tinggi dibandingkan umbi, dengan kedua bagian tanaman dikategorikan sebagai antioksidan kuat (IC50 < 50 µg/mL). Kulit bawang merah dapat dijadikan bahan alami yang lebih efektif dalam mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Kata kunci: bawang merah, antioksidan, DPPH, kulit bawang merah, umbi bawang merah.   Abstract Probolinggo's shallot (Allium cepa L.) are well-known for being abundant in bioactive substances including sulfur and flavonoids, which have anti-oxidant and health-promoting properties. This study aims to compare the antioxidant activity of shallot skin and bulbs using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method. After ethanol solvent was used to extract the shallot skins and bulbs, the DPPH method was used to evaluate antioxidant activity and calculate the IC50 value—the concentration required to eliminate 50% of free radicals. The antioxidant activity of shallot skin was higher than that of bulbs, with IC50 values of 6.41 µg/mL and 16.50 µg/mL, respectively. Shallot skin has a lower IC50 value than bulbs, indicating higher antioxidant activity. This suggests that the two plant components have different antioxidant capacity. With both plant parts classified as powerful antioxidants (IC50 < 50 µg/mL), this study showed that shallot skin has the potential to be a higher source of natural antioxidants than bulbs. Shallot skin can be used as a natural ingredient that is more effective in preventing free radical damage. Keywords: shallot, antioxidant, DPPH, shallot skin, shallot bulb.