Hunian sementara perlu dibangun dengan cepat sebagai tahap transisi antara fase tanggap darurat dan rekonstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efisiensi waktu konstruksi bangunan modular bambu sebagai hunian sementara dengan menggunakan sistem panel modular, sehingga lebih banyak huntara (hunian sementara) dapat dibangun untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi secara cepat. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penelitian baik akademik maupun praktik serta relevansi dalam konteks tanggap darurat bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan membuat bangunan modular berbahan bambu. Pada tahap analisis, dilakukan analisis deskriptif untuk menemukan cara meningkatkan efisiensi waktu penyelesaian konstruksi bangunan modular bambu sebagai hunian sementara berdasarkan data yang diperoleh. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem panel memungkinkan pengerjaan komponen dinding dan plafon dapat dilakukan paralel dengan pengerjaan komponen struktural sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu penyelesaian secara signifikan. Penambahan lima tukang dan tiga kelompok pekerja (masing-masing terdiri atas tiga mahasiswa) mampu mengurangi waktu penyelesaian konstruksi bangunan modular bambu dari 10 menjadi 5 hari kerja dengan jam kerja efektif 8 jam per hari, sehingga menghasilkan efisiensi waktu total sebesar 50%. Penambahan jumlah pekerja dapat mengurangi waktu penyelesaian bangunan modular bambu ini walaupun kebutuhan man-hours tetap sama dalam setiap tahapnya. Efisiensi waktu penyelesaian ini memungkinkan peningkatan kapasitas produksi dari tiga unit menjadi enam unit per bulan, sehingga lebih banyak hunian sementara dapat dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengungsi lebih cepat.