Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan peristiwa tindak tutur ekspresif yang terjadi dalam interaksi antar siswa di TK Nurul Islam Sentajo Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur dalam konteks interaksi siswa di lingkungan taman kanak-kanak. Penelitian ini berlandaskan pada teori tindak tutur ekspresif yang dikemukakan oleh Searle, yang menjelaskan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan ungkapan sikap psikologis penutur terhadap suatu situasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, teknik simak, dan teknik catat. Data penelitian berupa 60 tuturan ekspresif yang diperoleh dari interaksi verbal siswa selama kegiatan belajar-mengajar di TK Nurul Islam Sentajo Raya. Tuturan anak-anak tersebut direkam untuk kemudian disimak agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan data. Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa TK tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat berbagai fungsi tindak tutur ekspresif yang digunakan oleh siswa, fungsi ekspresif yang paling dominan adalah tindak tutur memuji, yang mencerminkan karakteristik interaksi sosial yang positif di lingkungan sekolah tersebut. Sementara itu, beberapa fungsi tindak tutur ekspresif seperti menyambut, mengucapkan belasungkawa, dan mengampuni tidak ditemukan dalam data, karena tidak muncul dalam konteks interaksi siswa selama pengamatan berlangsung. Implikasi dari penelitian menunjukan jika pemahaman akan tindak tutur ekspresif sejak usia dini dapat menjadi indikator perkembangan sosial serta emosional anak. Kemudian, penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam merancang strategi pembelajaran yang akan mendukung sisi emosional anak dan keterampilan bahasa anak.