Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi persuasif melalui media sosial Instagram yang digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) 2024. Komunikasi persuasif, yaitu pendekatan komunikasi yang bertujuan memengaruhi sikap dan perilaku audiens secara sukarela, menjadi inti kajian ini. Penelitian berfokus pada bagaimana pesan persuasif dirancang, disampaikan, dan diterima oleh generasi milenial dan Gen Z, yang mendominasi pengguna media sosial. Strategi yang diterapkan meliputi penggunaan influencer lokal, produksi konten video kreatif, dan penyelenggaraan lomba film pendek bertema pemilu. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melibatkan wawancara mendalam, analisis konten, dan Focus Group Discussion (FGD). Temuan menunjukkan bahwa kombinasi elemen visual yang menarik, narasi inspiratif, dan simbol politik efektif dalam meningkatkan keterlibatan politik generasi muda, dengan peningkatan interaksi di media sosial hingga 35%. Namun, literasi digital yang rendah pada sebagian masyarakat menjadi tantangan yang signifikan. Studi ini berkontribusi pada literatur komunikasi politik dengan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan komunitas lokal serta inovasi konten berbasis budaya. Sebagai rekomendasi, penelitian ini menyarankan penguatan relevansi pesan politik melalui media sosial, evaluasi berkala, dan pemanfaatan teknologi analitik untuk meningkatkan efektivitas kampanye di masa depan. This study examines persuasive communication strategies through Instagram, employed by the West Sumatra General Election Commission (KPU) during the 2024 Regional Head Election (PILKADA) campaign. Persuasive communication, an approach aimed at voluntarily influencing audience attitudes and behaviors, forms the core focus of this research. The study explores how persuasive messages are designed, delivered, and received by Millennials and Generation Z, who dominate social media usage. The strategies implemented include leveraging local influencers, producing creative video content, and organizing short film competitions themed around elections. This research employs a qualitative case study approach, involving in-depth interviews, content analysis, and Focus Group Discussions (FGDs). Findings indicate that a combination of engaging visual elements, inspiring narratives, and political symbols effectively enhances political engagement among young generations, with social media interactions increasing by 35%. However, low digital literacy among certain communities presents a significant challenge. This study contributes to the political communication literature by emphasizing the importance of collaboration with local communities and culturally-based content innovation. As recommendations, the research suggests strengthening the relevance of political messages on social media, conducting regular evaluations, and utilizing analytic technologies to improve future campaign effectiveness.