Stabilisasi tanah lempung lunak menggunakan abu sekam padi (ASP) dan spent catalyst RCC 15 telah dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis dan strukturalnya. Pengujian Atterberg limit menunjukkan bahwa indeks plastisitas (PI) tanah asli sebesar 29,45% menurun menjadi 25,55% setelah distabilisasi dengan 6% ASP dan 11% RCC 15, menandakan peningkatan stabilitas tanah akibat reaksi pozzolanik yang mengurangi plastisitas. Pada uji pemadatan, penambahan RCC 15 dan ASP meningkatkan berat isi kering maksimum (d maks) dari 12,93 kN/m menjadi 13,29 kN/m, serta sedikit menurunkan kadar air optimum (OMC) menjadi 25,67%, yang menunjukkan peningkatan kepadatan dan daya pemadatan tanah. Pada pengujian kuat tekan bebas (UCS), kuat tekan tanah asli sebesar 0,412 kg/cm meningkat menjadi 1,822 kg/cm setelah 7 hari peram dan mencapai 2,309 kg/cm setelah 14 hari peram. Peningkatan ini menunjukkan bahwa masa peram berperan dalam memperkuat struktur tanah melalui pembentukan senyawa kalsium silikat hidrat (C-S-H) yang memperbaiki kekuatan tanah. Hasil uji CBR juga menunjukkan peningkatan daya dukung tanah, di mana pada kondisi tanpa perendaman, nilai CBR tanah asli meningkat dari 4,75% menjadi 7,30% setelah 14 hari peram, sementara pada kondisi terendam, nilai CBR meningkat dari 3,30% menjadi 6,50%. Secara keseluruhan, kombinasi ASP dan RCC 15 terbukti meningkatkan sifat fisik dan mekanis tanah, dengan masa peram yang lebih lama berkontribusi pada stabilisasi yang lebih optimal. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan ASP dan RCC 15 dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kualitas tanah lempung lunak untuk berbagai aplikasi konstruksi.