Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial konversi usahatani karet menjadi kelapa sawit dengan tumpang sari ubi kayu sebagai tanaman sela selama kelapa sawit belum menghasilkan serta merumuskan strategi pengembangannya di Desa Kejadian, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji. Pendekatan deskriptif-kuantitatif digunakan dengan analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Gross Benefit-Cost Ratio, Net Benefit-Cost Ratio, dan Payback Period (PP) untuk menilai kelayakan finansial. Perumusan strategi dilakukan melalui analisis Internal Factor Analysis Summary (IFAS), External Factor Analysis Summary (EFAS), Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT), dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi usahatani layak secara finansial, ditunjukkan oleh nilai NPV sebesar Rp264.160.322,00, IRR sebesar 30,81%, Gross BC Ratio sebesar 2,06, Net BC Ratio sebesar 4,33, dan PP selama 6,77 tahun. Analisis SWOT menunjukkan kekuatan internal lebih dominan dibandingkan kelemahan, meskipun terdapat tekanan eksternal yang cukup tinggi, sehingga posisi usaha berada pada Kuadran II. Strategi utama yang direkomendasikan adalah penerapan sistem budidaya terpadu sebagai langkah mitigasi terhadap organisme pengganggu tanaman.