Mahasiswa banyak yang kesulitan dalam menggunakan mobile banking. Seharusnya dengan adanya mobile banking dapat memudahkan mahasiswa dalam bertransaksi dan memberikan mahasiswa kebebasan waktu, respon cepat, dan penghematan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) terhadap intensi penggunaan Mobile banking. Konsep pada penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Model ini merupakan sebuah alat teoritis untuk menguji sejauh mana suatu teknologi diterima dan dirasakan manfaatnya oleh seorang pengguna. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi dengan jumlah sampel 68 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan software SmartPLS versi 4. Model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas (pengujian hipotesis dengan model prediksi). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh persepsi kegunaan (perceived usefulness) terhadap intensi penggunaan mobile banking. Dan terdapat pengaruh persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) terhadap Intensi Penggunaan Mobile banking. Selain itu, persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) menjelaskan intensi penggunaan mobile banking sebesar 0,902 atau 90,2% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.