Awaelae, A-aesoh
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsep Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Fiqih Kelas X Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus di Madrasah Nahdhatul Islamiah, Thailand Selatan)Konsep Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Awaelae, A-aesoh; Rofiq, Ainur
Chalim Journal of Teaching and Learning Vol. 1 No. 2 (2021): Teaching and Learning
Publisher : Program S3 Pendidikan Islam Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/cjotl.v1i2.149

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk 1) Mengetahui konsep metode diskusi dalam meningkatkan pemahaman pada pelajaran Fiqih pada siswa kelas X Sekolah Menengah Atas di Madrasah Nahdhatul Islamiah, Thailand Selatan, 2) Mengetahui faktor penghambatan dan pendukung dalam kosep metode diskusi dalam pembelajaran Fiqih pada siswa kelas X Sekolah Menengah Atas di Madrasah Nahdhatul Islamiah. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan studi kasus, pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, teknik analisis adalah: Ketekunan Pengamat, dan Trianggulasi. Informan penelitian adalah kepala Madrasah/Sekolah, Guru pembelajaran Fiqih. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Metode diskusi dalam pembelajaran fiqih di Madrasah Nahdhatul Islamiah adalah dengan cara membentuk sistem kelompok, yang mana membagi siswa menjadi beberapa kelompok, peneliti menemukan hal yang meningkatkan motivasi belajar itu dengan menggunakan metode ini sangat didukung oleh siswa karena sebagai besar siswa lebih senang memecahkan materi pembelajaran fiqih yang sulit secara kelompok bersama teman- temanya , serta siswa banyak berinteraksi dengan siswa peserta diskusi lainnya, akan membiasakan siswa untuk dapat memecahkan masalah secara musyawarah yang nantinya akan mendapatkan jawaban yang memuaskan karena mendapat masukan dari teman-teman itu bukan berarti dengan berdiskusi dengan teman-temannya guru tidak meluruskan jawaban-jawaban yang ada, karena walau bagaimana kesimpulan yang diberikan guru terhadap jawaban-jawaban yang ada dapat memberikan keyakinan siswa dalam memahami hasil diskusi yang dilakukan, dan hal itu (membagi kelompok) dapat menjadikan siswa yang mandiri dan kritis. pelaksanaan diskusi ini harus dibimbing serta diawali oleh guru bidang studi yang bersangkutan dengan menerapkan sistem guru sebagai pengawas dan menfasilitasi siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok, dalam hal ini guru harus memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi, memperluas masalah atau urunan pendapat, mengganalisis pandangan peserta didik, berusaha meningkatkan partisipasi peserta didik dan menutup diskusi, Tetapi tidak semua mata pembelajaran yang menggunakan metode diskusi karena tidak cocok ataupun tergantung strategi guru dalam pembelajaran ingin menggunakan metode yang cocok dengan mata pembelajarannya.