Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan fungsi manajemen dakwah oleh komunitas Dai Milenial dalam menyampaikan pesan agama kepada generasi muda melalui media sosial. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan media sosial, generasi muda kini lebih sering terpapar konten hiburan daripada pesan keagamaan. Penelitian ini menyoroti bagaimana fungsi manajemen dakwah meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diterapkan oleh komunitas Dai Milenial untuk menciptakan dampak positif dalam dakwah berbasis digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas ini berhasil mengoptimalkan penggunaan platform seperti Zoom, Instagram, dan WhatsApp untuk menjangkau audiens lebih luas, terutama generasi muda. Proses perencanaan dilakukan secara matang dengan pemilihan materi yang relevan, pengorganisasian yang efisien, serta pelaksanaan dakwah yang interaktif. Evaluasi dan pengawasan dilakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan dakwah di masa mendatang. Penggunaan media sosial seperti Zoom, Instagram, dan WhatsApp dapat meningkatkan efektivitas dakwah, dengan penerapan perencanaan yang matang, pengorganisasian yang efisien, serta pelaksanaan yang interaktif. Namun, kendala terkait dengan kurangnya sosialisasi dan visibilitas kegiatan tetap menjadi tantangan besar. Untuk mengatasi hal ini, solusi yang dilakukan mencakup penguatan strategi sosialisasi, peningkatan kapasitas pengurus, serta kolaborasi dengan komunitas atau organisasi lain. Dampak nyata dari penerapan manajemen dakwah berbasis digital ini terlihat dalam kemampuan komunitas Dai Milenial untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, serta meningkatkan partisipasi generasi muda dalam kegiatan dakwah. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan manajemen dakwah yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan audiens digital masa kini.