Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPARASI RETORIKA ARISTOTELES MELALUI PIDATO, ADU PENDAPAT DALAM DEBAT CALON GUBERNUR / WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA 2024 TERHADAP HASIL PERHITUNGAN KPU Sulaeman, Angia; Pramajakti, Haris; Irwansyah
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jlmk.v9i1.5884

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi, bentuk demokrasi yang dilakukan adalah pemilihan umum yang dilakukan dari level presiden hingga pemimpin daerah. Pemilihan gubernur DKI Jakarta 2024 menghadirkan 3 calon pasang calon, yang terdiri atas pasangan calon Ridwan Kamil dan Suswono, Dharma dan Kun dan Pramono Anung dan Rano Karno, Penelitian ini dilakukan komparasi Retorika Aristoteles melalui canons of rhetoric dan nilai berdasarkan etos, patos dan logos, yang kemudian hasilnya akan dikorelasikan dengan hasil perhitungan cepat dan hasil perhitungan KPU para calon. Retorika banyak diyakini sebagai teori pertama dalam ilmu komunikasi, dimana pertama kali dikembangkan di Yunani oleh Corax dan muridnya Tisias, Teorinya berisikan hal persuasi yang ada di Pengadilan. Hingga akhirnya teori ini banyak dikembangkan oleh Aristoteles. (Ruben & Stewart, 2006) Penelitian ini menggunakan analisis isi atau konten analisis yang diolah secara kuantitatif dengan sampel seluruh debat cagub dan cawagub DKI Jakarta yang dilakukan secara resmi oleh KPU. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa nilai Pramono Anung- Rano Karno memiliki nilai canons of rhetoric, etos, patos dan logos dengan nilai tertinggi, hal ini sesuai dengan perolehan suara yang diperkirakan oleh berbagai lembaga quick count dan hasil KPU. Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno memiliki nilai etos tertinggi. Pemaparan data diatas menunjukkan bahwa untuk memenangkan pemilihan daerah faktor Retorika Aristoteles ( Canons of rhetoric, etos, patos dan logos) signifikan dalam mempengaruhi pilihan masyarakat. Faktor yang terdapat dalam Canons of rhetoric beserta etos, patos dan logos saling terikat untuk memberikan penilaian publik.
DOCTOR INFLUENCER DAN KEBANGKITAN MEDIS DIGITAL: STUDI KONSEPTUAL DALAM EKOSISTEM TEKNOLOGI KOMUNIKASI 4.0 DI INDONESIA Nurana, Lasmita; Sulaeman, Angia; Zephania, Tiara Annisa; Ernungtyas, Niken Febrian
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jlmk.v9i1.5893

Abstract

Pandemi Covid-19 menandai transformasi besar dalam komunikasi kesehatan publik di Indonesia dan global. Salah satu dampak paling menonjol adalah munculnya fenomena doctor influencer, yaitu praktisi medis yang memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan edukasi kesehatan, membangun persona publik, serta mempengaruhi opini masyarakat. Fenomena ini menandai kebangkitan medis digital, di mana otoritas profesional tidak lagi hanya dibangun melalui institusi formal, tetapi juga melalui kehadiran digital dan interaksi khalayak. Tulisan ini merupakan studi konseptual yang bertujuan memahami rekonstruksi otoritas medis dalam ekosistem teknologi komunikasi 4.0 melalui kemunculan doctor influencer. Kajian dilakukan dengan pendekatan critical review terhadap 35 artikel jurnal ilmiah menggunakan metode analisis tematik-kritis, yang berfokus pada pergeseran komunikasi kesehatan, medialisasi profesi, serta perubahan dalam struktur otoritas pengetahuan akibat digitalisasi. Dengan menggunakan kerangka ekosistem teknologi komunikasi (Grant, 2016; Schwab, 2016), penelitian ini menganalisis bagaimana enabling factors seperti media sosial, motivasi personal, dan krisis kepercayaan publik terhadap institusi formal mempercepat disrupsi tersebut. Temuan konseptual dari studi ini diharapkan memberikan kontribusi akademik dalam wacana komunikasi profesi dan implikasi praktis bagi tata kelola etika serta regulasi komunikasi medis digital di masa depan.