Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini dapat menyebabkan dampak serius, mulai dari penurunan kualitas hidup hingga kematian, terutama pada anak-anak. Kasus DBD di UPT Puskesmas Sungai Pakning mengalami peningkatan DBD mulai Juni 1 kasus, Juli 4 kasus dan Agustus 5 kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi program pengendalian DBD di UPT Puskesmas Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2024. Metode penelitian adalah kualitatif menggunakan metode Rapid Assessment Procedure (RAP), dengan melakukan observasi, wawancara langsung dan penelusuran dokumen. Informan penelitian terdiri dari informan kunci (Koordinator P2P) dan 2 orang informan utama (Petugas sanitasi). Penelitian di laksanakan dari tanggal 11-28 November 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian DBD belum optimal dan belum dilakukan evaluasi pengendalian program DBD. Di UPT Puskesmas Sungai Pakning masih mengalami kendala antara lain kurangnya kesadaran Masyarakat tentang 3M Plus, Kurangnya tenaga Kesehatan khusus pengendalian vektor, rendahnya peran aktif kader Jumantik, monitoring jentik tidak rutin, tidak tersedia buku panduan atau poster edukasi di tempat umum, dana belum optimal, keterbatasan alat fogging dan larvasida, dan masih ditemukan jentik nyamuk di lingkungan rumah. Disarankan kepada UPT Puskesmas Sungai Pakning untuk melakukan penyuluhan 3M Plus, melibatkan kader dan tokoh masyarakat untuk menjadi agen perubahan disetiap wilayah, dan memastikan setiap rumah memiliki anggota yang mampu memantau keberadaan jentik nyamuk secara rutin.Kata Kunci: Demam Berdarah, Evaluasi Program, Pengendalian DBD