Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Program Pengendalian Demam Berdarah Dengue di UPT Puskesmas Sungai Pakning Tahun 2024 Iswanto, Al Syukri; Mitra, Mitra
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 1 (2025): Vol 19 No. 01 APRIL 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i1.6596

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini dapat menyebabkan dampak serius, mulai dari penurunan kualitas hidup hingga kematian, terutama pada anak-anak. Kasus DBD di UPT Puskesmas Sungai Pakning mengalami peningkatan DBD mulai Juni 1 kasus, Juli 4 kasus dan Agustus 5 kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi program pengendalian DBD di UPT Puskesmas Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2024. Metode penelitian adalah kualitatif menggunakan metode Rapid Assessment Procedure (RAP), dengan melakukan observasi, wawancara langsung dan penelusuran dokumen. Informan penelitian terdiri dari  informan kunci (Koordinator P2P) dan 2 orang informan utama (Petugas sanitasi). Penelitian di laksanakan dari tanggal 11-28 November 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian DBD belum optimal dan belum dilakukan evaluasi pengendalian program DBD. Di UPT Puskesmas Sungai Pakning masih mengalami kendala antara lain kurangnya kesadaran Masyarakat tentang 3M Plus, Kurangnya tenaga Kesehatan khusus pengendalian vektor, rendahnya peran aktif kader Jumantik, monitoring jentik tidak rutin, tidak tersedia buku panduan atau poster edukasi di tempat umum, dana belum optimal, keterbatasan alat fogging dan larvasida, dan masih ditemukan jentik nyamuk di lingkungan rumah. Disarankan kepada UPT Puskesmas Sungai Pakning untuk melakukan penyuluhan 3M Plus, melibatkan kader dan tokoh masyarakat untuk menjadi agen perubahan disetiap wilayah, dan memastikan setiap rumah memiliki anggota yang mampu memantau keberadaan jentik nyamuk secara rutin.Kata Kunci: Demam Berdarah, Evaluasi Program, Pengendalian DBD
PENDEKATAN SOCIAL ECOLOGICAL MODEL (SEM) TERHADAP UPAYA PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI UPT PUSKESMAS SUNGAI PAKNING Iswanto, Al Syukri; Mitra, Mitra; Leonita, Emy; Abidin, Zainal; Ismainar, Hetty
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45755

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan tren kasus meningkat di wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Pakning. Social Ecological Model (SEM) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi upaya pencegahan pada berbagai tingkatan. Tujuan penelitian untuk menganalisis upaya pencegahan DBD di Puskesmas Sungai Pakning berdasarkan kerangka SEM. Penelitian menggunakan pendekatan  kualitatif fenomenologi yang dilaksanakan pada Maret 2025 melalui wawancara mendalam dan observasi dengan jumlah informan sebanyak 14 informan, meliputi tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat. Hasil ditemukan bahwa pengendalian DBD di Puskesmas Sungai Pakning dipengaruhi oleh berbagai faktor pada setiap level Social Ecological Model (SEM), yaitu individu, interpersonal, organisasi, komunitas, dan kebijakan. Individu hanya peduli dengan kebersihan di dalam rumah namun kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan luar rumah. Secara interpersonal keluarga merupakan support system penting begitu pula dengan Puskesmas dan Kader Kesehatan. Inovasi Organisasi (Puskesmas) dengan Sismantik di Sekolah berjalan baik namun edukasi DBD belum rutin dan merata. Fenomena kebiasaan di level komunitas menampung air hujan untuk konsumsi sehari-hari di dalam drum atau tempayan tidak tertutup berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Keterbatasan sumber daya menyulitkan untuk menjalankan Kebijakan Pemerintah dengan optimal. Pengendalian DBD di UPT Puskesmas Sungai Pakning terkendala rendahnya kepedulian dan partisipasi masyarakat, minimnya peran organisasi, serta keterbatasan sumber daya. Keberhasilan program memerlukan keterlibatan aktif masyarakat, dukungan lintas sektor, dan kebijakan yang kuat.