Tuberkulosis (TB) paru merupakan infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kasus TB di UPT Puskesmas Sungai Pakning mengalami peningkatan sebesar 30% dari tahun 2022 hingga 2023. Namun, pelaksanaan surveilans TB paru di UPT Puskesmas Sungai Pakning belum optimal, sebagaimana terlihat dari pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) TB yang hanya mencapai 53,7% per November 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi surveilans program TB Paru di UPT Puskesmas Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain Rapid Assessment Procedure (RAP) melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Informan penelitian terdiri dari informan kunci (Kepala Puskesmas), informan utama (Pemegang program TB) dan informan pendukung (dokter, perawat, serta analis laboratorium). Penelitian di laksanakan dari tanggal 11-28 November 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan surveilens TB paru di UPT Puskesmas Sungai Pakning masih mengalami kendala antara lain keterbatasan sumber daya manusia, minimnya anggaran pelaksanaan surveilans TB, ketiadaan SOP khusus surveilans TB, kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam pengendalian TB, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan serta terbatasnya diseminasi informasi. Disisi lain, sarana dan alat kesehatan untuk mendukung program surveilens TB telah tersedia secara memadai. Disarankan kepada UPT Puskesmas Sungai Pakning untuk segera mengajukan pelatihan surveilans TB, menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) khusus untuk surveilans TB serta meningkatkan diseminasi informasi tentang TB yang relevan dan efektif kepada masyarakat.Kata Kunci: Implementasi, Program TB, Surveilens TB, Tuberkulosis Paru, Kendala Surveilens TB