Proses tranformasi digital dalam layanan publik telah menghadirkan tantangan baru berkaitan dengan tingkat penerimaan teknologi di kalangan masyarakat, salah satunya dalam penerimaan layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Oleh karena itu, peneltian ini bertujuan untuk mengalis faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan IKD khususnya di Kabupaten Garut melalui pendekatan TAM (Technology Acceptance Model). Terdapat lima konstruk yang akan ditelaah, diantaranya perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward using, behavioral intention to use, dan actual system usage. Untuk memperoleh hasil dari tujuan yang diinginkan, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen berupa kuisioner. Terdapat 124 responden di dalam penelitian ini. Para responden terkurasi melalui teknik purposive sampling karena peneliti memilih responden dengan pengetahuan seputar IKD saja. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) melalui perangkat lunak SmartPLS versi 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hubungan antar variabel dalam model signifikan secara statistik. Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan dan sikap terhadap penggunaan, yang selanjutnya memengaruhi niat dan perilaku aktual dalam menggunakan IKD. Temuan ini menegaskan bahwa model TAM dapat diterapkan secara efektif dalam konteks daerah dengan karakteristik sosial yang beragam. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam memperkuat validitas model TAM serta memberikan implikasi praktis bagi pemerintah daerah dalam merancang strategi implementasi teknologi yang adaptif dan inklusif.