Inflammatory Bowel Disease (IBD), yang mencakup Crohn’s Disease (CD) dan Ulcerative Colitis (UC), merupakan penyakit radang kronis saluran cerna yang dapat timbul berulang. Pasien IBD rentan mengalami defisiensi mikronutrien termasuk vitamin D akibat gangguan absorpsi, malnutrisi, dan peradangan kronis. Beberapa studi menunjukkan bahwa vitamin D mempunyai peran imunomodulator dan antiinflamasi yang berpotensi menurunkan angka kekambuhan IBD. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas suplementasi vitamin D dalam menurunkan angka kekambuhan pada pasien dengan IBD melalui telaah bukti ilmiah terkini. Metode pencarian literatur dilakukan melalui basis data PubMed, CENTRAL, dan Google Scholar hingga Februari 2025. Artikel yang diseleksi meliputi studi uji klinis acak dan tinjauan sistematik/meta-analisis. Proses seleksi mengikuti alur PRISMA (preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses) dan dinilai menggunakan pedoman Oxford Centre for Evidence-Based Medicine. Studi ini didapatkan dua artikel memenuhi kriteria inklusi yaitu satu artikel meta-analisis dan satu artikel uji klinis acak. Kedua studi menunjukkan suplementasi vitamin D dapat menurunkan risiko kekambuhan klinis pada pasien IBD terutama signifikan pada pasien CD, bahkan pada pemberian dosis tinggi (2000 IU) dapat menurunkan kadar TNF-α dan meningkatkan kadar serum vitamin D, meskipun tidak signifikan terhadap semua penanda inflamasi setelah penyesuaian. Suplementasi vitamin D menunjukkan potensi dalam menurunkan kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup pasien IBD terutama pada pasien CD. Namun, dibutuhkan lebih banyak studi dengan metodologi yang seragam untuk menentukan dosis, durasi, dan rute pemberian optimal.