Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Implementasi Norma Sikap Dasar Pustakawan sebagai Kode Etik di Perpustakaan Daerah Kota Bantaeng Yahya, Muhammad Nurfauzi; Mulyadi, Irvan; Himayah, Himayah
Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol 5 No 1 (2025): Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi kode etik pustakawan di Perpustakaan Bantaeng, serta menganalisa norma sikap dassar pustakawan. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan dua orang pustakawan dan satu pengguna di lembaga tersebut, dan dianalisis secara deskriptif. Dapat disimpulkan bahwa para pustakawan di Perpustakaan Bantaeng telah melaksanakan sikap dan tanggung jawab dasar yang diuraikan dalam kode etik, termasuk menjaga kompetensi dan profesionalisme, membedakan antara tugas personal dan profesional, dan melayani masyarakat dengan sopan dan bijaksana. Walaupun demikian, masih ada ruang untuk perbaikan di area ini, yaitu dalam memberikan pelayanan komunikasi antara pustakawan dan pengguna perpustakaan, sehingga beberapa pustakawan terlihat kurang bersahabat. Meskipun ada upaya untuk mengatasi kendala-kendala ini, masih diperlukan perhatianperhatian khusus untuk sepenuhnya melaksanakan kode etik di lembaga tersebut dengan strategi yang dilakukan oleh pustakawan mengikuti pelatihan/workshop dan Membaca literatur terkait dan mengikuti perkembangan dalam bidang perpustakaan.
Perpustakaan Islam Inklusif: Layanan untuk Semua Yahya, Muhammad Nurfauzi; Ramli, Muhammad; Himayah, Himayah
Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol 5 No 1 (2025): Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas konsep Perpustakaan Islam Inklusif sebagai layanan untuk semua kalangan. Penelitian menggunakan metode literature review untuk menganalisis aksesibilitas koleksi dan layanan referensi perpustakaan Islam di era digital. Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi adalah sistem pencarian dan aksesibilitas koleksi yang belum optimal, di mana banyak perpustakaan masih bergantung pada katalog tradisional dan memiliki akses daring terbatas. Hal ini menyulitkan pengguna, terutama mereka yang berada jauh, untuk memperoleh sumber informasi secara cepat dan efisien. Strategi seperti digitalisasi koleksi, penguatan layanan pencarian, peningkatan kompetensi pustakawan, serta program berbasis komunitas diperlukan agar perpustakaan Islam tetap relevan sebagai pusat literasi. Digitalisasi tidak hanya memperluas akses, tetapi juga berdampak pada keberlanjutan ilmu pengetahuan keislaman dengan mempermudah masyarakat mempelajari teks-teks klasik dan kajian terbaru. Penelitian juga menemukan kendala berupa kurangnya strategi dalam menghubungkan koleksi dengan kebutuhan pengguna, meskipun koleksi literatur Islam sangat luas. Kurasi dan penyajian yang kurang efektif membuat pengguna kesulitan menemukan referensi yang relevan. Tanpa sistem yang jelas untuk membimbing pemustaka, perpustakaan berisiko kehilangan perannya sebagai pusat edukasi dan dakwah. Oleh karena itu, strategi peningkatan layanan dan digitalisasi menjadi langkah penting untuk memastikan perpustakaan Islam tetap menjadi sumber literatur yang inklusif dan mudah diakses bagi seluruh masyarakat.
Perkembangan Literasi Informasi Masa Dinasti Abbasiyah Yahya, Muhammad Nurfauzi; Damang, Widia Fitria Ningsih; Mathar, Muh. Quraisy
Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol 5 No 2 (2025): Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article aims to explain the Development of Information Literacy during the Abbasid Dynasty. The method used by the researcher is Literature Review. It can be concluded that during the Abbasid Dynasty, literacy and science experienced rapid progress thanks to the policies of the caliphs who supported the dissemination of knowledge and the translation of works from various civilizations. Institutions such as Baitul Hikmah and madrasahs played an important role in education, research, and the development of science, allowing Muslim communities to access broader knowledge. Discussion-based learning methods and library cataloging systems helped disseminate knowledge systematically. In addition, various disciplines, both Islamic and general, developed with the contributions of Muslim scientists in the fields of mathematics, medicine, chemistry, philosophy, and astronomy, strengthening the intellectual foundations of the Islamic world. The translation movement carried out by Abbasid scientists not only enriched the Islamic world but also had a major influence on the development of global science. The continuity of the academic tradition built in this era contributed to the modern education system and intellectual revival in Europe. The value of literacy and the integration of various disciplines from the Abbasid period remain the main principles in the academic world today, encouraging critical thinking, innovation, and more open access to information for the wider community.