Pembuangan sampah rumah tangga ke sungai masih menjadi masalah lingkungan yang serius di Kabupaten Jember, terutama di desa-desa seperti Ajung dan Klompangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan sampah rumah tangga yang berkontribusi terhadap pencemaran Sungai Bedadung serta mengidentifikasi solusi yang dapat diterapkan untuk mitigasi dampaknya. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan survei dan pengukuran langsung timbulan sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994. Pengambilan sampel dilakukan di 17 rumah tangga dengan total 109 jiwa di kawasan bantaran sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sampah per orang per hari adalah 0,174 kg, terdiri dari 58% sampah organik, 19% botol plastik, 10% kertas, dan 13% residu. Perbandingan dengan rata-rata nasional menunjukkan angka ini lebih rendah dibandingkan estimasi 0,3 – 0,7 kg per orang per hari, yang kemungkinan disebabkan oleh pola konsumsi, sistem pengelolaan sampah, serta faktor sosial ekonomi. Apabila tidak dikelola dengan baik, sampah ini berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air, pencemaran mikroplastik, gangguan ekosistem, serta risiko kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan strategi berbasis edukasi pemilahan sampah, peningkatan infrastruktur pengelolaan limbah, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, serta revitalisasi ekosistem sungai. Implementasi pendekatan berkelanjutan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas air Sungai Bedadung dan menjaga keseimbangan lingkungan bagi masyarakat sekitar.