Di Indonesia, terdapat 65.858 kasus kanker payudara dengan angka kematian 22.430 jiwa. Pengobatan lini pertama kanker payudara melibatkan penggunaan Selective Estrogen Receptor Modulators (SERM), salah satunya adalah Tamoxifen. Turunan flavonoid telah terbukti secara farmakologi efektif dalam pengobatan kanker dan dapat menginduksi apoptosis sel. Penelitian dilakukan terhadap 103 turunan flavonoid menggunakan metode simulasi molecular docking dan dinamika molekul dengan Autodock versi 4.2.3, dengan parameter observasi Ki dan ∆G, sedangkan simulasi dinamika molekul menggunakan aplikasi AMBER 18 dengan parameter RMSD, RMSF, dan MMGBSA serta ikatan hidrogen. Berdasarkan hasil penambatan molekuler, senyawa scutellarein, maritimin, baicalein, maesopsin, formononetin, calycosin, pratensein, biochanin A, sulfuretin, dan eriodyctiol menunjukkan potensi sebagai antagonis ERα dengan nilai Ki yang lebih baik dibandingkan ligan alami. Berdasarkan parameter simulasi dinamika molekul, stabilitas pengikatan dan aktivitas antagonis dari turunan flavonoid ini terhadap ERα sebanding namun sedikit lebih rendah dibandingkan tamoxifen. Analisis simulasi dinamika molekul mengungkapkan bahwa meskipun senyawa flavonoid ini menunjukkan nilai Ki yang menjanjikan, stabilitas interaksi keseluruhan senyawa-senyawa ini dengan ERα kurang menguntungkan dibandingkan tamoxifen, seperti yang ditunjukkan oleh parameter dinamika molekul gabungan.