Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea Conephora) Terhadap Berbagai Jenis Tanah Marginal Di Rejang Lebong Yuniarti, Lina; Darwan Effendi; Venti Novitasari
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 5 No 1 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pucuk.v5i1.483

Abstract

Bibit kopi robusta (Coffea canephora) kami tanam di polybag untuk mengamati pengaruh jenis tanah marginal terhadap pertumbuhannya. Pada penelitian ini, pupuk NPK sebanyak 5 gram diaplikasikan pada tanah marginal andosol, gambut, dan litosol. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium UPT Universitas Pat Petulai Kabupaten Rejang Lebong yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2025. Penelitian ini menggunakan satu faktor, tiga perlakuan, dan tiga kali ulangan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diteliti adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lebar daun, dan panjang daun. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (ANOVA) dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Perlakuan jenis tanah memang mempengaruhi diameter batang, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, maupun panjang daun. Dalam hal diameter batang rata-rata, tanah litosol berada di atas dengan 1,61 mm, diikuti oleh andosol dengan 1,60 mm, dan tanah gambut dengan 1,48 mm. Meskipun ada tren peningkatan umum dalam tinggi tanaman dan jumlah daun di semua perlakuan, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik. Berdasarkan hasil ini, jenis tanah marjinal termasuk litosol dan andosol mungkin cocok untuk menanam kopi robusta, asalkan pupuk diterapkan dengan benar. Untuk mengatasi penurunan lahan subur sebagai akibat dari perubahan penggunaan lahan, penelitian ini menekankan pentingnya menanam tanaman tahunan di lahan marjinal. Untuk hasil terbaik dalam menanam bibit kopi robusta, penelitian di masa depan harus menggunakan skala yang lebih besar dan bereksperimen dengan perlakuan pupuk lainnya.